Kamis 01 Dec 2022 20:45 WIB

Berpuisi dalam Cahaya di Masjid Al-Ikhlas Bandara Ngurah Rai

Keindahan cahaya di dalam masjid berbeda-beda tiap waktu shalat tiba.

Masjid Al-Ikhlas Bandara Ngurah Rai
Foto:

Mirip Ka'bah

Ada sejumlah keunikan Masjid Al-Ikhlas yang memfasilitasi peribadahan pengunjung Muslim di sekitar Bandara Ngurai Rai ini. Pertama, masjid ini tidak memiliki kubah, mirip Ka'bah berbentuk kubus. Masjid ini tidak didesain dengan ornamen yang macam-macam, tetapi pesonanya memunculkan filosofi Islam yang kental.

Daya tarik masjid ini, kata sang arsitek, terletak pada suasana tenang. “Saya suka dengan suatu konsep yang sederhana dan memberikan ketenangan bagi orang yang ada di dalamnya,” kata tamatan ITB yang waktu itu menjabat Wali Kota Bandung.

Bentuk kubus atau persegi adalah salah satu simbol dari meditasi yang diajarkan kaum sufi. Ini bermakna ‘menunggu' atau 'pengendalian.' Ada juga yang mengatakan kubus adalah bentuk tiga dimensi yang paling sederhana. 

Kubus juga menggambarkan kerendahan hati manusia dan kekaguman menusia pada keagungan Allah yang keindahannya tiada tandingannya di dunia ini, mengalahkan keindahan arsitektur apa pun di Bumi.

Kedua, masjid ini ramah lingkungan. Selain menghadap ke lapangan rumput hijau dan taman di sekitarnya, masjid ini juga dikelilingi pepohonan.

Menurut Ridwan Kamil, rancangan masjid sebenarnya sama dengan masjid-masjid lainnya. Namun, konsep masjid ini lebih kepada bangunan modern. Selain itu, karena lokasi masjid ini di Bali, ia tak ingin melepaskan ciri khas Bali: kering dan tropis.

“Jadi, untuk temanya itu saya beri nama ‘Berpuisi dalam Cahaya’,” katanya.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement