Rabu 21 Dec 2022 09:30 WIB

Bahas Berbagai Isu, Kongres Muslimah Indonesia Libatkan Enam Negara

Para narasumber berjumlah 32 dari Indonesia dan enam dari negara lain.

Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis saat konferensi pers dalam acara Kongres Muslimah Indonesia (KMI) ketiga yang digelar di Hotel Sari Pacific, Jakarta pada Senin (19/12/2022).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis saat konferensi pers dalam acara Kongres Muslimah Indonesia (KMI) ketiga yang digelar di Hotel Sari Pacific, Jakarta pada Senin (19/12/2022).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KRPK) Majelis Ulama Indonesia melibatkan enam negara pada Kongres Muslimah Indonesia Ke-3 untuk mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi terkait berbagai isu perempuan pascapandemi COVID-19

"Para narasumber berjumlah 32 dari Indonesia dan enam dari negara lainnya, Maroko, Tunisia Mesir, Malaysia, Finlandia dan Amerika Serikat,"kata Ketua MUI Bidang PRK MUI Amany Lubis dalam Pembukaan Kongres Muslimah Indonesia Ke-3 diikuti secara daring di Jakarta, Senin Kemarin

Baca Juga

Amany menuturkan pandemi COVID-19 selama 2,5 tahun telah berdampak negatif kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan dunia. Namun tetap ada sisi sisi positifnya karena COVID-19 merupakan takdir Allah, yakni masyarakat Indonesia dan dunia bergotong royong untuk mengalahkan pandemi dan mengatasi segala tantangan.

Tugas perempuan, lanjutnya, sama dengan laki laki untuk memperkuat negara dan umat Islam di Indonesia agar terhindar dari segala macam kelemahan. Untuk itu Kongres Muslimah Indonesia ke-3 membahas isu perempuan yang masih bisa dibahas dan diberi solusi dan kemudian dikuatkan dengan pemberian rekomendasi kepada semua pihak yang terlibat.

"Kongres kita InsyaAllah makin menguat dengan partisipasi narasumber dari berbagai dunia dan ini akan menguatkan wawasan perempuan Indonesia juga tentang permasalahan perempuan di dunia,"ujarnya.

Adapun Kongres Muslimah Indonesia Ke-3 yang berlangsung hingga 21 Desember tersebut terdiri atas empat panel, yakni Peran Perempuan Modern Perspektif Agama dan Perdamaian, Peran dan Kontribusi Perempuan Pasca Pandemi dalam Bidang Politik, Sosial, Budaya, Pendidikan, Kesehatan dan Sains Teknologi.

Lalu panel tiga membahas Ekonomi Syariah sebagai Solusi Menghadapi Resesi Dunia serta panel terakhir membahas Kedudukan Perempuan dalam Konstitusi di Negara Muslim.

"Kita tetap memperjuangkan ketahanan keluarga, ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan melalui banyak sekali literasi dan diskusi di forum ini,"ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia sekaligus Ketua KPRK MUISiti Ma?rifah mengatakan bahwa KPRK sebagai wadah para ulama, zuama dan cendekiawan Muslim memiliki tanggung jawab untuk membantu perempuan menghadapi kehidupan pasca COVID-19.

Untuk itu melalui Kongres Muslimah Indonesia Ke-3 akan dirumuskan mengenai peran dan kontribusi perempuan agar dapat membawa kemaslahatan, keadilan dan kesejahteraan bagi perempuan dan keluarga pada khususnyadan umat negara pada umumnya.

"Kongres Muslimah Indonesia mengambil posisi menyatukan posisi dan langkah serta mengkordinasikan gerakan dengan memperkuat kepemimpinan dan kepeloporan pemimpin ulama perempuan dan cendekiawan Muslimah dalam mengembangkan dan mengusung Islam Rahamatan lil Alamin,"kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement