IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Konferensi Islam ASEAN ke-2 makin meneguhkan posisi umat Islam di kancah global. Ma'ruf pun mengajak partisipasi umat Islam untuk mengoptimalkan momentum Konferensi Islam ASEAN yang digelar di Bali tersebut.
"Konferensi ini kiranya dapat menghasilkan keputusan yang semakin meneguhkan posisi umat Islam dalam kancah global, demi terwujudnya perdamaian dan tegaknya muruah kemanusiaan," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di Hotel Hilton Bali, Badung, Kamis (22/12).
Ma'ruf berharap konferensi ini membangun kembali umat Islam di ASEAN bahkan di dunia sehingga meraih predikat khaira ummah (umat terbaik). Seperti yang pernah dimiliki atau diperoleh oleh umat pada masa awal di bawah pimpinan Rasulullah SAW
Ma'ruf mengatakan, khaira ummah dibutuhkan masyarakat dunia, termasuk negara-negara ASEAN yang sedang menghadapi berbagai tantangan, seperti perang antarnegara, pergolakan ekonomi, krisis pangan dan energi, bencana alam, dan konflik kemanusiaan.
Khairu ummah ini kata dia, merujuk pada umat Islam yang melaksanakan kebaikan (amar ma’ruf) dan menghindari kemungkaran (nahi munkar), yang dibarengi dengan keimanan kepada Allah SWT.
“Umat Islam harus melakukan amar ma'ruf di seluruh bidang, baik itu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan,” tegasnya.
Dia juga berharap perhelatan ini semakin menumbuhkan prospek, sekaligus menguatkan kerja sama negara-negara ASEAN dan Arab Saudi di berbagai aspek. Utamanya difokuskan di bidang pendidikan, riset untuk mengakselerasi tercapainya generasi unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia.
"Semoga konferensi ini melimpahkan berkah dan maslahat untuk bangsa, negara, dan masyarakat Islam di Indonesia dan di wilayah ASEAN," ujarnya.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Abdullatif bin Abdul Aziz Al-Syaikh menyampaikan, umat terbaik sama halnya dengan umat yang moderat, yakni yang menjalankan kebaikan-kebaikan dalam bentuk moderasi.
Ia juga menekankan, saat ini dunia sangat butuh konsep khairu ummah, yang menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah yang dijalankam sahabat dan khulafaur rasyidin.
Sementara, mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menag Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan, konsep khoiru ummah sesungguhnya sejalan dengan konsep moderasi beragama yang menjadi amanah rencana pembangunan jangka menengah nasional dam program prioritas Kementerian Agama RI.
"Individu atau kelompok yang berhasil mempraktikkan moderasi beragama sesungguhnya akan menjadi pribadi dan umat terbaik, karena mampu menempatkan sesuatu secara seimbang dan profesional," ujarnya.
Ia menambahkan khoiru ummah adalah mereka yang paling besar rasa kasih sayangnya kepada sesama umat manusia dan alam semesta, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Al-Thagafi, Gubernur Bali I Wayan Koster, Rektor dari berbagai universitas Islam di Indonesia, serta Delegasi Konferensi dari negara-negara ASEAN.