Selasa 27 Dec 2022 09:13 WIB

Taliban Larang Perempuan Bekerja di LSM Nasional dan Internasional

Taliban beralasan perempuan melanggar aturan berpakaian.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Wanita Afghanistan menonton pidato menteri pendidikan tinggi Taliban, Nida Muhammad Nadeem, melalui ponsel di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. Nida Muhammad mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa pelarangan perempuan dari universitas dilakukan karena beberapa isu yang bertentangan hukum Syariah seperti tidak mengikuti pemisahan gender, di beberapa universitas jilbab yang tepat tidak diikuti dan perubahan kurikulum harus dilakukan untuk mengecualikan mata pelajaran yang tidak bermanfaat bagi perempuan untuk dipelajari. Taliban yang berkuasa telah melarang perempuan untuk kuliah di universitas di Afghanistan , menurut perintah yang dikeluarkan pada 20 Desember 2022. Setelah mendapatkan kembali kekuasaan, Taliban awalnya bersikeras bahwa hak-hak perempuan tidak akan dihalangi, sebelum melarang anak perempuan berusia di atas 12 tahun untuk bersekolah awal tahun ini. Taliban Larang Perempuan Bekerja di LSM Nasional dan Internasional
Foto:

Puluhan LSM nasional dan internasional terus bekerja di beberapa sektor di daerah terpencil Afghanistan. B anyak dari karyawan mereka adalah perempuan.

Serangan untuk hak-hak perempuan

Perintah tersebut merupakan serangan terbaru terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan. Pada Selasa, pihak berwenang melarang semua wanita menghadiri universitas, memicu kecaman dari Amerika Serikat, PBB, dan beberapa negara Muslim.

Kelompok Tujuh negara demokrasi industri mengatakan larangan itu mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Larangan itu diumumkan kurang dari tiga bulan setelah ribuan wanita diizinkan mengikuti ujian masuk universitas.

Menanggapi perintah tersebut, sekitar 400 siswa laki-laki memboikot ujian di kota selatan Kandahar pusat kekuatan de facto Taliban, protes yang jarang dilakukan oleh laki-laki. “Pemogokan para mahasiswa dibubarkan oleh pasukan Taliban yang melepaskan tembakan ke udara,” kata seorang dosen di Universitas Mirwais Neeka.

Taliban melarang gadis remaja dari sekolah menengah dan wanita diusir dari banyak pekerjaan pemerintah, dicegah bepergian tanpa kerabat laki-laki dan diperintahkan menutupi diri di luar rumah, idealnya dengan burqa. Mereka juga tidak diperbolehkan memasuki taman atau kebun.

 

Taliban juga telah melanjutkan pencambukan publik terhadap pria dan wanita dalam beberapa pekan terakhir, memperluas implementasi mereka atas interpretasi ekstrem terhadap hukum Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement