IHRAM.CO.ID,PUTRAJAYA -- Pemerintah Malaysia mengutuk keras penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan halamannya yang dilakukan rezim Israel pada Selasa (3/1/2023) lalu.
Serangan yang diatur yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan pasukan Israel disebut sebagai upaya provokasi dan agresi yang jelas terhadap status quo politik Yerusalem dan Al-Haram Al-Sharif.
Dalam pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra), Malaysia menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas tindakan ilegal tersebut. Pihaknya juga menuntut rezim untuk segera menghentikan provokasi apa pun demi perdamaian dan stabilitas.
“Malaysia terus berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, menegaskan kembali status Al-Quds Al-Sharif sebagai tempat suci umat Islam," ujar mereka dikutip di Bernama, Kamis (5/1/2023).
Lebih lanjut, Malaysia juga menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Palestina dan perjuangan mereka mencapai kebebasan dari pendudukan ilegal Israel, mewujudkan aspirasi mereka untuk Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibukota mereka.
Selasa pagi, Itamar Ben-Gvir dilaporkan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal ini dilakukan sehari setelah mengumumkan penundaan kunjungan di tengah peringatan kerusuhan.
Kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dianggap sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini juga dinilai sebagai deklarasi perang oleh Palestina dan beberapa negara Arab.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/world/news.php?id=2153401