Senin 16 Jan 2023 13:48 WIB

Restoran Turki Diminta Tahan Harga Hingga Ramadhan

Konsumen mengeluh mereka menemukan harga yang mengejutkan di restoran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria membeli manisan tradisional Turki di sebuah restoran, di Istanbul, Selasa, 13 April 2021. Restoran Turki Diminta Tahan Harga Hingga Ramadhan
Foto: AP/Emrah Gurel
Seorang pria membeli manisan tradisional Turki di sebuah restoran, di Istanbul, Selasa, 13 April 2021. Restoran Turki Diminta Tahan Harga Hingga Ramadhan

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Kepala organisasi seluruh restoran di Turki meminta semua rumah makan tidak menaikkan harga hingga Ramadhan. Ia menyebut baru-baru terjadi banyak penurunan harga produk dan bahan makanan.

Tanggapan pertama terhadap seruan Menteri Keuangan Nureddin Nebati kepada dunia usaha Turki untuk memerangi inflasi datang dari supermarket. Banyak rantai grosir nasional dan lokal mengumumkan, mereka akan membekukan atau menurunkan harga berbagai produk selama bulan Januari.

Baca Juga

Dalam sebuah agenda di mana dia berbicara kepada perwakilan dunia bisnis, Nebati mengulangi seruan ini untuk berbagai sektor. Oleh karena itu, Ketua Asosiasi Profesional Restoran dan Pariwisata (TURES) Ramazan Bingöl meminta restoran untuk tidak menaikkan harga hingga bulan Ramadhan, yang akan dimulai pada 23 Maret tahun ini.

"Akhir-akhir ini banyak harga komoditas dan input yang turun. Fluktuasi dolar telah berhenti. Untuk itu, kami mengimbau semua restoran untuk menahan harga hingga bulan Ramadan,” ujar dia dikutip di Hurriyet Daily, Senin (16/1/2023).

Ia juga mengajak semua pihak untuk memikul tanggung jawab bersama dalam perang melawan inflasi. Mengingat masih ada sekitar dua setengah bulan lagi hingga awal bulan Ramadhan, Bingol menekankan tidak adanya kenaikan harga selama proses ini akan menjadi dukungan penting bagi konsumen.

“Konsumen mengeluh mereka menemukan harga yang mengejutkan di restoran yang melayani orang berpenghasilan menengah," lanjutnya.

Pihaknya pun mengeluarkan imbauan kepada pelaku usaha makanan agar memasang menu di pintu mereka. Tujuannya, agar pelanggan tidak menghadapi harga yang dirasa tinggi dan mengejutkan.

Bingöl menyebut pelanggan yang masuk ke sebuah tempat makan harus bisa melihat harga, sebelum mereka duduk. Dengan demikian, mereka tidak akan bingung saat menerima tagihan makanannya.

Di sisi lain, pemilik restoran menyebut seruan Bingöl untuk menahan harga dinilai sebagai pendekatan yang jauh dari rasionalitas. Ia menilai jika harga komoditas tidak konstan, maka permintaan untuk menahan harga ini tidak dapat dipertimbangkan.

"Kami sudah menetapkan harga sesuai dengan daya beli tamu. Jika selisih yang tersisa setelah pendapatan dan pengeluaran melebihi daya beli pelanggan, kami telah melepaskan keuntungan kami," kata kepala Asosiasi Bisnis Investor dan Gastronomi Restoran (TURYID), Kaya Demirer.

Ia menyampaikan dalam kondisi seperti ini, membekukan harga tidak ada bedanya dengan mencoba bunuh diri. Upaya tersebut akan seperti Don Quixote.

Meski merasa tidak setuju dengan imbauan tersebut, Demirer hal ini bisa dilakukan selama bulan Ramadhan. “Ini mungkin masuk akal karena menu makan malam biasanya tetap selama bulan Ramadhan. Kita bisa melakukan ini," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement