Jumat 17 Feb 2023 16:00 WIB

Puluhan Calhaj Asal Garut Tunda Keberangkatan ke Tanah Suci

Hingga saat ini belum ada calhaj Garut yang mengajukan pembatalan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah Calon Haji asal Garut bergegas menaiki pesawat pada keberangkatannya di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Kamis (8/3). Puluhan Calhaj Asal Garut Tunda Keberangkatan ke Tanah Suci
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jamaah Calon Haji asal Garut bergegas menaiki pesawat pada keberangkatannya di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten, Kamis (8/3). Puluhan Calhaj Asal Garut Tunda Keberangkatan ke Tanah Suci

IHRAM.CO.ID, GARUT -- Pemerintah bersama DPR telah menyepakati rata-rata besaran biaya haji 2023, yaitu Rp 90.050.637,26. Besaran biaya yang harus dibayar calon jamaah haji (calhaj) Bipih adalah Rp 49.812.700,26 atau sebesar 55,3 persen, dan sisanya Rp 40.237.937 atau 44,7 persen dari nilai manfaat dana haji.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut Cece Hidayat mengakui pemerintah memang telah memutuskan besaran biaya haji untuk tahun ini. Namun, ia masih belum menerima surat resmi dari pemerintah pusat terkait itu.

Baca Juga

"Namun, kalau dari angka yang sudah ada di media, calhaj yang akan berangkat pada 2023 itu menambah biaya sekitar Rp 20 juta. Karena mereka telah menyetor sekitar Rp 25 juta," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (17/2/2023).

Menurut dia, pihaknya masih menunggu keputusan terkait waktu penulasan biaya haji harus dilakukan. Sebab, hingga saat ini belum ada kepastian terkait itu, termasuk terkait kuota haji di Kabupaten Garut.

Ihwal pembatalan, Cece mengatakan, hingga saat ini belum ada calhaj yang mengajukan. Pasalnya, hingga kemarin, calhaj juga masih menunggu kepastian biaya yang harus dilunasi.

"Kalau yang bertanya sudah banyak. Namun belum ada masyarakat yang membatalkan," ujar dia.

Berdasarkan data terakhir, sudah ada sekitar 25 orang calhaj yang akan berangkat pada 2023, tetapi menunda keberangkatannya karena berbagai alasan. "Bukan membatalkan, tapi menunda. Jadi tidak diambil uangnya. Namun, setelah ada kesepakatan terakhir, tiga dari 25 orang itu tidak jadi tunda berangkat. Mereka menyatakan akan melunasi. Jadi, di Garut sampai saat ini tidak ada yang membatalkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement