Jumat 17 Feb 2023 17:12 WIB

Masjid di London Terima Surat Islamofobia Terkait Gempa Turki-Suriah

Surat itu berisi tulisan semakin banyak Muslim yang menderita makin baik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris. Masjid di London Terima Surat Islamofobia Terkait Gempa Turki-Suriah
Foto: Harun Chown / PA melalui AP
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris. Masjid di London Terima Surat Islamofobia Terkait Gempa Turki-Suriah

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Setidaknya dua masjid di London melapor telah menerima surat berisi pernyataan Islamofobia. Hal ini terjadi menyusul gempa dahsyat di Turki dan Suriah yang menewaskan lebih dari 42 ribu orang.

Sebuah surat yang mengganggu dikirim ke Masjid Ramadan di Hackney, London timur, Rabu (15/2/2023). Polisi Metropolitan mengonfirmasi masjid lain di London timur juga menjadi sasaran.

Baca Juga

Ketua Masjid Ramadan Erkin Guney mengatakan dirinya merasa sedih dengan kehadiran surat tersebut. Surat kepada masjid Turki pertama di Inggris ini berbunyi: "Saya tidak bisa berhenti tersenyum melihat orang-orang ditarik dari puing-puing, beberapa mati, beberapa masih hidup dengan sedih."

Dalam surat itu juga ditulis semakin banyak Muslim yang menderita, semakin baik. Penulis bahkan mengatakan mereka mengharapkan gempa lagi di wilayah tersebut.

“Surat itu membuat saya sakit. Perut saya terasa mual, karena seseorang mengirimi kami surat pada situasi yang begitu tragis," ujar Guney dikutip di Standard, Jumat (17/2/2023).

Merespons surat itu, ia pun mendoakan agar pelaku bisa menemukan cinta. Namun di sisi lain, ia merasa kesal di tahun 2023 ini masih ada begitu banyak kebencian terhadap umat manusia.

Guney mengatakan komunitas masjidnya bangga menjadi bagian dari Siprus Turki. Secara pribadi, mereka juga merasa kehilangan anggota keluarga akibat gempa mematikan itu.

 “Dua tim bola voli yang keluar untuk bermain, mereka menang, bamun mereka kembali dalam peti mati. Ada 48 anak, tiga ibu dan dua guru. Mereka adalah anggota komunitas kami, mereka sepupu, kami semua terhubung,” ujar dia.

Bencana yang terjadi di Turki ini disebut sebagai sebuah musibah personal. Komunitasnya telah melihat beberapa rekaman video tentang orang-orang yang terjebak di dalam gedung yang berusaha diselamatkan. Ia pun berharap bisa berbuat lebih banyak.

Guney mengatakan komunitasnya telah menerima banyak dukungan dan perhatian, termasuk kunjungan dari polisi dan anggota dewan Hackney. Bahkan, ia menyebut merasa kewalahan dengan cinta sejati yang ditunjukkan kepada komunitasnya.

Polisi Metropolitan mengatakan mereka telah menerima laporan surat yang dikirim ke dua masjid di Hackney, berisi bahasa rasis dan Islamofobia. "Penyelidikan sedang berlangsung. Belum ada penangkapan pada tahap ini," kata polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement