Sabtu 18 Feb 2023 20:35 WIB

Kemenag Tasikmalaya akan Konfirmasi Kesediaan Calon Jamaah Haji Berangkat Tahun Ini

Pemerintah dan DPR telah menetapkan biaya haji tahun ini.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Kemenag Tasikmalaya akan Konfirmasi Kesediaan Calon Jamaah Haji Berangkat Tahun Ini. Foto: Pelunasan Biaya haji. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kemenag Tasikmalaya akan Konfirmasi Kesediaan Calon Jamaah Haji Berangkat Tahun Ini. Foto: Pelunasan Biaya haji. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah bersama DPR telah sepakat ihwal besaran biaya haji tahun 2023. Dalam kesepakatan itu, biaya perjalanan ibadah haji (bipih) tahun ini ditetapkan sebesar Rp 49.812.700,26 atau naik sekitar Rp 10 juta dibandingkan tahun lalu.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Wahyu, mengaku telah menerima informasi itu. Pihaknya berencana akan mulai melakukan inventarisir para calon jamaah haji (calhaj) yang kemungkinan berangkat tahun ini, mulai dari calhaj lunas tunda pada 2020, lunas tunda pada 2022, dan estimasi calhaj seusai nomor urut porsi pada 2023.

Baca Juga

Ia mengestimasi, Kota Tasikmalaya akan mendapatkan kuota haji untuk 658 orang pada tahun ini. Di dalamnya, ada 322 orang calhaj lunas tunda pada 2020 dan sisanya sesuai nomor porsi 2023.

Wahyu menjelaskan, dalam kesepakatan pemerintah dan DPR, calhaj lunas tunda pada 2020 tidak dikenakan biaya tambahan. Sementara calhaj lunas tunda 2022 ditambah biaya sekitar Rp 9,4 juta. Sedangkan untuk calhaj yang harus melunasi tahun ini harus membayar biaya pelunasan sekitar sekitar Rp 23,5 juta.

Menurut dia, pihaknya telah mengumpulkan para kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU). Berdasarkan informasi terakhir, calhaj lunas tunda pada 2020 tidak ada yang mempermasahkan biaya lantaran tak ada tambahan. "Artinya, mereka sangat siap berangkat ibadah haji. Hanya tinggal nanti persiapan kesehatan," kata dia kepada Republika, Jumat (17/2/2023).

Wahyu menambahkan, di Kota Tasikmalaya tak ada calhaj lunas tunda pada 2022. Sementara untuk nonor urut porsi 2023, pihaknya baru akan melakukan penyisiran pada Senin (20/2/2023). Pasalnya, di antara mereka masih banyak yang belum bergabung dengan KBIHU.

Menurut dia, untuk calhaj yang sudah bergabung dengan KBIHU, tidak ada yang menyatakan tak siap. Namun, pihaknya belum bisa dipastikan adalah para calhaj yang belum bergabung dengan kelompok bimbingan.

"Itu Senin akan kami hadirkan secara personal. Kami akan mengonfirmasi kesediaan mereka untuk melunasi biaya pemberangkatan haji 2023. Baru nanti di situ akan terlihat yang siap atau tidak," ujar Wahyu.

Sejalan dengan melakukan konfirmasi secara personal, Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya juga masih menunggu Keputusan Presiden terkait besaran biaya haji yang resmi. Pihaknya juga masih menanti keputusan terkair tenggat waktu pelunasan biaya haji.

"Mungkin baru setelah itu akan sangat terlihat yang siap dan tidak. Untuk sampai hari ini, belum nampak mana yang mundur. Mudah-mudahan semua siap," kata dia.

Wahyu mengungkapkan, sempat ada sejumlah calhaj yang keberatan ketika ada wacana bipih menjadi Rp 69 juta. Bahkan, ada sebagian calhaj yang hendak mengambil kembali setoran awal biaya haji untuk pergi umroh.

Namun, Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya memberikan sosialisasi bahwa wacana itu belum final. "Jadi meski ada yang mau mengundurkan diri, mereka masih menunggu kesepakatan resmi," kata dia.

Ihwal adanya calhaj yang mengundurkan diri berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini, Wahyu menyatakan, alasannya bukan karena kenaikan biaya. Namun, para calhaj itu mengundurkan diri karena alasan lain, seperti hamil, meninggal dunia, dan lainnya.

"Itu hanya sembilan orang," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah bersama DPR telah menyepakati rata-rata besaran biaya haji untuk tahun 2023, yaitu Rp 90.050.637,26. Besaran biaya yang harus dibayar calhaj atau Bipih adalah Rp 49.812.700,26 atau sebesar 55,3 persen, dan sisanya Rp 40.237.937 atau 44,7 persen dari nilai manfaat dana haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement