Rabu 14 Apr 2021 16:09 WIB

Kekhasan Istana Dinasti Islam: Bekas Benteng Hingga Topkapi

Dalam sejarah arsitektur Islam, Dinasti Umayyah yang pertama membangun istana.

Mosaik lantai dari Dinasti Umayyah yang ditemukan di Yordania
Foto: albawaba
Mosaik lantai dari Dinasti Umayyah yang ditemukan di Yordania

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sejarah arsitektur Islam, Dinasti Umayyah yang pertama membangun istana. Istana tersebut diberinama Istana Padang Pasir yang terletak di pedalaman Suriah, Palestina, dan Trans-Yordania. Awalnya, istana tersebut merupakan benteng-benteng peninggalan Romawi dan Bizantium yang menjaga daerah perbatasan.

Di masa-masa awal, istana dinasti Umayyah umumnya dicirikan dengan kubah hijau. Sejatinya, pengenalan istana lebih kepada bidang yang dikelilingi tembok yang memisahkan penguasa dari dunia manusia biasa.

Baca Juga

photo
Gerbang utara Kota Resafa, situs bekas istana Khalifah Hisyam, salah satu khalifah Dinasti Umayyah. - (Wikipedia.org)
Perkembangan arsitektur istana baru berjalan masif ketika penaklukan India dan Mongol khususnya di Iran dan India. Di sana, muncul tradisi menghidupkan ekspresi kekuasaan sang raja secaa permanen.Contoh-contohnya dapat dilihat istana dinasti Safawi di Isfahan dan Fatehpur Sikri. Istana-istana di dua tempat tersebut secara gamblang menampilkan arsitektural yang mengekspresikan kekuasaan.

 

 

photo
Wisata Isfahan Iran - (Wikipedia)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement