Ahad 31 Aug 2014 13:57 WIB

Kuota Haji Reguler Masih Tersisa 258

Rep: CJ01/ Red: Taufik Rachman
 Jamaah calon haji kloter 19 asal Banten melintas didepan ruang tempat tinggal sementara di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur,
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jamaah calon haji kloter 19 asal Banten melintas didepan ruang tempat tinggal sementara di asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur,

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Jelang masa penutupan perpanjangan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) oleh calon jamaah haji (calhaj) pada 5 Septermber mendatang, masih tersisa kuota haji sebanyak 258. Hal tersebut disebabkan calhaj yang melakukan pembatalan lebih banyak dibandingkan yang melunasi.

Pada Jumat (29/8), sebanyak 99 calhaj melakukan pelunasan sementara yang melakukan pembatalan sebanyak 105 orang. Pembatalan tersebut terjadi karena hal tak terduga semisal meninggal dunia, sakit keras, dan keadaan lainnya yang mengharuskan calhaj melakukan pembatalan.

“Jumlah yang melunasi per 29 Agustus 2014, Jumat, berjumlah 154.942 dari total kuota 155.200 atau mencapai 99,83 persen,” kata Kasubdit Pendaftaran Haji Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin kepada Republika pada Ahad (31/8). Dikatakannya, tidak ada pelunasan pada Sabtu dan Ahad, karena bank penyedia layanan pelunasan tutup sementara pelunasan BPIH tidak sah jika dilakukan secara manual.

 

Dikatakannya, untuk mengoptimalkan sisa kuota, berdasarkan arahan Direktur Jenderal PHU, pemerintah akan mendorong seluruh petugas Kantor Wilayah (Kanwil) di seluruh daerah untuk membantu melakukan optimalisasi kuota haji, agar seluruh kuota telah terisi.

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, lanjut dia, kondisi pengisian sisa kuota tahun ini jauh lebih baik. “Tahun lalu saat masa penutupan tiba, ada ribuan jamaah yang belum melunasi, tapi untuk tahun ini jumlahnya hanya ratusan saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, persiapan pelayanan haji hampir mendekati final. Hal tersebut ia sampaikan usai menutup Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Expo Madrasah yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjend Pendis, di Clarion Hotel, Makassar pada Kamis malam (28/8).

Menag optimistis, banyak perbaikan dalam bentuk pelayanan yang dilakukan pemerintah tahun ini untuk jamaah haji. Di samping itu, kehormatan pemerintah Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk menjadi percontohan sistem e-hajj arab Saudi harus disambut dengan layanan yang baik.

"Menurut Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Indonesia dianggap berhasil dalam menyelenggarakan ibadah haji, bahkan kita yang terbaik, untuk itu, harus kita buktikan,” ujarnya.

Dijelaskannya, e-hajj merupakan suatu aplikasi yang bisa dibuka lewat gadget misalnya android, yang berisi tentang seluruh informasi yang dibutuhkan jamaah haji, juga tata cara ibadahnya.

“Jadi selain buku manasik yang dimiliki jama'ah, jama'ah haji bisa mempelajari manasik haji lewat handphone,” ujarnya. dengan adanya layanan tersebut, ia yakin jamaah akan lebih terbantu, bukannya sebaliknya, mengganggu kekhusukan jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement