Kamis 13 Jun 2019 14:46 WIB

Daftar Elektronik untuk 94 Persen Kuota Haji Lokal Saudi

Pendaftaran haji domestik Saudi dilakukan secara elektronik.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana thawaf di Masjid Al Haram, Mekkah, Kamis (24/5) waktu setempat.
Foto: Ahmed Jadallah/Reuters
Suasana thawaf di Masjid Al Haram, Mekkah, Kamis (24/5) waktu setempat.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi hanya akan menerima pendaftaran haji secara elektronik bagi 94 persen kuota jamaah domestik, termasuk warga Saudi dan ekspatriat (pekerja asing). 

Pendaftaran haji secara elektronik itu dialokasikan bagi perusahaan dan lembaga yang menyediakan layanan haji.   

Baca Juga

Sementara itu, dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (13/6), enam persen sisanya dari jamaah domestik itu dapat didaftarkan oleh penyedia layanan haji dengan syarat bahwa datanya harus dimasukkan melalui program e-path, termasuk identitas jamaah dan nomor ponselnya. Setelah menerima pesan konfirmasi, jamaah tersebut harus menyelesaikan proses registrasi dengan melakukan pembayaran.  

Pemerintah Saudi telah menetapkan 23 Juni (20 Syawal) sebagai tanggal awal untuk penjatahan kamp di Mina bagi perusahaan jasa haji. Sementara itu, Kementerian terus menerima pendaftaran dari perusahaan layanan haji dan lembaga, yang berniat untuk berpartisipasi dalam program menjalankan perawatan bagi anak-anak jamaah haji selama musim haji.

Departemen Umum untuk Jamaah Domestik di kementerian tersebut mengatakan, bahwa biaya untuk merawat anak-anak difabel telah ditetapkan sebesar 3.000 riyal per anak. 

Sedangkan biaya untuk anak-anak normal adalah 2.500 riyal. Perusahaan bersangkutan harus menyediakan transportasi bagi anak-anak itu melalui jalan darat.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement