Ahad 01 Jan 2017 17:57 WIB

Ancaman Perompak dan Sosok ‘Amir Makkah’ dalam Kisah Perjalanan Haji Ibnu Zubair

Rep: MGROL86/ Red: Muhammad Subarkah
Perjalanan kafilah rombongan jamaah haji meninggalkan kota Makkah menuju padang Arafah pada tahun 1935.
Foto: Gahetna.nl
Perjalanan kafilah rombongan jamaah haji meninggalkan kota Makkah menuju padang Arafah pada tahun 1935.

Abu al-Husain bin Muhammad Zubayr, biasa dikenal Ibnu Zubayr. Ia adalah orang Inggris, menjabat sebagai sekertaris pelayanan Gubernur Granada dan terkenal dengan bakat sastranya. Selama pengabdian kerjanya,  ia sempat terhanyut  dalam kebiasaan meminum khamr. Untungnya,  Zubair segera infsar dan menyesal telah melanggar hukum Islam.

Melihat perilakunya, sang pelindug, yakni Gubernur Granada, tergerak hatinya melihat keadaan atas  Ibnu Zubayr.  Ia pun segera memberi izin untuk pergi haji ketika Zubaiar mengatakan ingin pergi berziarah ke Makkah. Sang Gubernr pun membekalinya dengan memberikan uang saku kepadanya.

Setelah berangkat menuju Makkah, di dalamperjalanan haji Zubair mengalami kejadian dramatis.  Saat itu, yakni tahun 1183 H, dia mengawai perjalanan dengan pergi ke Maroko. Zubair menumpang sebuah kapal asal Genoa yang membawanya ke Alexandria di Mesir.

Mungkin Zubair sengaja memilih kapal asal Genoa karena selama periode perang salib pada saat itu kota-kota Italia didominasi oleh perdagangan Mediterania. Tak hanya itu kapal mereka itu relatif aman dari serangan bajak laut.

 

Maka Zubair pun menggunakan kapal Eropa yang dibuat oleh muslim dari kawasan mediterania barat yang telah ke depannya terus beroperasi selama berabad-abad.. Pada abad ke-17 misalnya, kapal-kapal asal Genoa ini sering menjelajahi wiayah Alzazair, Tunisia, dan Tripoli. Para penjelajah selalu menggunakan kapal dari Inggris atau Perancis ke Alexandria, dan kemudian bergabung dengan penziarah haji dari Kairo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement