REPUBLIKA.CO.ID, Gagalnya Pemerintah RI mendapat tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi, menjadikan sekitar 30 ribu calhaj Indonesia batal berangkat ke Tanah Suci.
Hal ini membuat banyak calhaj kecewa dan bersedih. Namun, tidak sedikit mereka nekad berangkat ke Tanah Suci dengan menggunakan paspor hijau. Satu di antara mereka itu adalah Syafii, seorang calhaj asal Madura.
''Saya tak peduli warna paspor. Apakah itu warna merah, hijau, atau kuning. Yang penting saya berangkat haji,'' kata Syafii kepada biro penyelenggara haji yang diikutinya.
Dia tidak ingin mendapat malu. Sebulan sebelum jadwal pemberangkatan haji, ia sudah menyembelih lima ekor kambing dan seekor sapi untuk selamatan dengan mengundang kerabat dan sanak famili. ''Tebang tedus, aluwong matek (daripada malu lebih baik mati--red),'' ujarnya yang menjadi prinsip lelaki Madura.
Sehingga ia pun harus rela membayar biaya tambahan berapa pun yang diminta biro perjalanan haji asalkan dia bisa terbang ke Tanah Suci. Setelah mendapatkan paspor dia pun terbang ke Makkah. Begitu tiba di Bandara Jeddah, sebelum keluar ia diperiksa petugas imigrasi setempat. Petugas melarang Syafii ikut rombongan haji.
''Antum tak boleh melakukan haji, karena antum berpaspor hijau!,'' bentak petugas. Namun Syafii tidak surut nyalinya. Ia pun balik membentak petugas, ''Sampean ini orang Arab kok goblok. Ini bukan paspor hijau, tapi paspor biru.'' Petugas imigrasi menjadi bingung. ''Tuan, ini paspor hijau, bukan paspor biru,'' jelasnya.
Lagi-lagi Syafii ngotot bahwa paspornya warna biru. ''Saya yang bawa paspor ini dari Indonesia, jadi saya yang tahu warnanya,'' bentaknya. Karena tak mampu berdebat dengan Syafii, petugas imigrasi segera melapor ke petugas haji Indonesia. Dijelaskannya bahwa di Madura tak mengenal istilah warna hijau.
Warna hijau disebut biru. ''Jadi di sana tak ada program penghijauan, yang ada program pembiruan,'' jelas petugas haji Indonesia. Petugas imigrasi Arab Saudi manggut-manggut lalu berucap,''Ahlan Wasahlan tuan berpaspor biru, tapi tetap tak boleh ikut haji.'' Syafii pun menjawab, ''Tak jadi soal, asal sudah di Tanah Suci.''