Senin 23 Sep 2013 21:14 WIB

Motif Pembimbing Haji Pembawa Obat Kuat Terungkap

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anggito Abimanyu
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anggito Abimanyu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motif di balik penyitaan ribuan obat jamaah haji Indonesia di bandara Madinah terungkap. Pelaku yang tak lain seorang pembimbing haji asal Lampung membawa barang tersebut untuk tujuan bisnis.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan, pihaknya telah membuat berita acara pemeriksaan pelaku. Berdasarkan keterangan jamaah tersebut, dia membawa barang obat-obatan itu untuk berdagang bekerja sama dengan istrinya. 

“Ini adalah kesekian kalinya dilakukan dan baru kali ini yang bersangkutan tertangkap di Imigrasi,” ujarnya, Ahad (22/9). Sebelumnya, dia membawa, tetapi tak sebanyak seperti sekarang. 

Modus pelaku, kata Anggito, dengan menitipkan barang-barang tersebut tersebar ke jamaah bimbingannya. Kementerian Agama masih mengkaji sanksi apa yang akan diberikan kepada tersangka. Ia juga tengah mendiskusikan hal tersebut dengan pihak konsulat jenderal.

“Sedang kita kaji sanksinya. Apakah sanksi secara administrasi atau sanksi lain,” ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (22/9). 

Penyitaan barang jamaah haji Indonesia dalam jumlah besar terjadi di Bandara Madinah, Arab Saudi, Rabu (18/9). Barang bawaan yang disita, antara lain, rokok 225 boks, urat madu 2.000 tablet, pil kuat lelaki 260 tablet, parasetamol 4.100 tablet, kuku bima 1.200, mentolin 2.360 tablet, binari 940 tablet, nafasin 376 tablet, ibuprafen 2.240 tablet, Extra Joss 1.440 sachet, serta pil KB puluhan ribu tablet.   

Pemilik diketahui atas nama Ngaliman Marzuki Abdul Latif dari kloter 11 Jakarta. Dia merupakan pembimbing jamaah haji dari Lampung. Selain Ngaliman, Anggito menambahkan, beberapa jamaah lain juga turut diperiksa.

Begitu juga dengan istri pelaku. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah jamaah hanya dititipi atau memang terlibat dalam aksi ini. “Intinya, kami akan mengkaji semua aspek,” kata Anggito. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement