Kamis 26 Sep 2013 21:10 WIB

Warga Palestina Sulit Berangkat Haji

Rep: Ani Nursalikah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga Palestina menunaikan shalat di Masjid Al Aqsha.
Foto: EPA/Mohammed Saber
Warga Palestina menunaikan shalat di Masjid Al Aqsha.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tidak mudah bagi jamaah haji asal Palestina untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Pemerintah Palestina menuduh gerakan Hamas di Jalur Gaza sedang mencoba mengganggu musim haji.

Menteri Khusus Palestina Mahmoud Habbash mengatakan, Hamas tidak mengirim 300 paspor panduan, tim medis, dan administrasi ke konsulat Arab Saudi di Kairo yang akan memberi mereka visa. Hal ini, kata dia, justru menim bulkan lebih banyak hambatan dalam perjalanan sekitar 2.000 jamaah dari Jalur Gaza.

“Hamas mengambil langkah ini dalam upaya menekan kementerian untuk mengirim sejumlah pemimpin Hamas bersama jamaah haji,” katanya dalam pertemuan di kantor Ramallah bersama perwakilan media yang akan menemani jamaah haji ke Arab Saudi, seperti dilansir kantor berita palestina, Ma’an, Rabu (25/9).

Pemerintah Mesir sebelumnya telah mengizinkan jamaah haji dari Jalur Gaza untuk pergi ke Tanah Suci melalui Rafah untuk selanjutnya berangkat dari Bandara Kairo pada awal Oktober. Habbash menambahkan, kelompok pertama jamaah haji Palestina akan berangkat pada Sabtu depan dari Tepi Barat. Sedangkan, jamaah haji dari Gaza akan pergi pada 2 Oktober.

Mahmoud menyatakan, Raja Saudi King Abdullah secara pribadi telah mengundang para Muslim Palestina untuk datang ke negaranya melaksanakan ibadah haji, terutama bagi para keluarga pejuang Palestina. Hal ini karena dia menganggap para pejuang tersebut telah me nunjukkan rasa hormat dan dukungannya kepada raja dan orang-orang Saudi.

King Abdullah bahkan memberikan sejumlah insiatif untuk membantu warga Palestina. Beberapa waktu lalu, Raja Saudi mengalokasikan 200 juta dolar AS untuk mem bantu orang-orang Palestina untuk mencegahnya terjadinya kekerasan di Jalur Gaza. Dana tersebut bisa menjadi penyemangat bagi para pejuang Palestina untuk terus berjuang menghadapi penjajahan Israel.

Dengan uang itu, rakyat Palestina bisa membangun sejumlah infrastruktur, seperti memperluas proyek pengolah an air dan membangun rumah sakit. Selain itu, untuk men jaga kesehatan, keberlang sung an pendidikan anak-anak, dan pusat layanan sosial.

Kerajaan Saudi juga sebelumnya mendonasikan 86 juta dolar AS pada badan Perseri katan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pemulihan kondisi para pengungsi (UNRWA) di Tepi Barat, Lebanon, dan Gaza. Saudi juga menyalurkan 100 juta dolar AS untuk mengatasi krisis fiskal Palestina.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement