Senin 28 Oct 2013 21:24 WIB

Jamaah Tanajul Diperkirakan Capai 150 Orang

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Citra Listya Rini
Jamaah haji Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty
Jamaah haji Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia yang tanajul karena sakit diperkirakan mencapai 150 orang hingga akhir pemulangan jamaah haji Indonesia. Hingga Ahad (27/10) lalu, jumlah pasien tanajul dipastikan 119 orang.  

"Umumnya pasien yang tanajul karena stroke dan beberapa penyakit yang memang kronis,"  kata Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Arab Saudi, Dr dr Fidiansjah, Sp.KJ, MPH, Ahad (27/10). 

Kasus lainnya adalah penyakit saluran pernapasan. Jamaah yang dirawat tersebut bahkan ada yang mendapat tindakan trakeatomi Perkiraan tersebut meliputi tanajul dini dan tanajul akhir.

Tanajul dini berarti jamaah dipulangkan lebih dini dari jadwal penerbangan kloternya. Sebaliknya tanajul akhir adalah jamaah yang pulang lebih lambat dari jadwal semula. Pasien-pasien yang sudah layak terbang akan dikirim ke Jeddah untuk dipersiapkan pulang. 

Namun, proses tanajul ini ternyata tidak mudah. Masalahnya antara lain prosedur dokumen yang tidak sinkron antara pihak muasasah dan rumah sakit Arab Saudi. Proses izin tanajul dari rumah sakit membutuhkan paspor jamaah yang bersangkutan dan proses berlangsung tiga hari.

Sedangkan pihak muasasah hanya bersedia mengembalikan paspor jamaah satu hari sebelum terbang. Masalah ini teryata cukup merepotkan tim kesehatan jamaah "Seharusnya kami tidak mengurusi prosedur izin tersebut," kata dr Edi Supriyanto, penanggung jawab tanajul jamaah Indonesia, saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Ahad. 

Salah satu pasien yang dijadwalkan tanajul adalah Aminullah Genti Hasim (77 tahun) asal Jambi. Jamaah asal kloter PDG 11 seharusnya ke Madinah dahulu lalu terbang dari Jeddah ke Indonesia pada 8 November. 

Ia menderita patah pada panggul saat tawaf sehingga harus menjalani pembedahan di rumah sakit Arab Saudi. Ia dinilai siap tanajul din. Namun, kondisi Aminullah memburuk setelah beberapa hari dirawat di fasilitas kesehatan haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz Jeddah. 

Aminullah akhirnya dirujuk kembali dirawat rumah sakit Arab Saudi. Sementara sang istri, Siti Reha, terpaksa pulang lebih dulu ke Tanah Air pada Ahad.  

"Kondisinya menurun," kata penanggung jawab tim kesehatan di Bandara King Abdulaziz Jeddah, Dr Masrip Sarumpaet, MKes. "Kadang banyak hal bisa terjadi pada pasien pasca operasi, misalnya dalam proses penyembuhan, ada infeksi kembali atau ada masalah psikologis juga mempengaruhi."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement