Sabtu 13 Sep 2014 17:45 WIB

Data Kesehatan Jamaah Calon Haji Banyak Ditutupi

Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.
Foto: Antara/Zarqoni/ca
Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.

Oleh: Zaky Al Hamzah

JEDDAH – Tim dokter dan petugas kesehatan di Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Jeddah menyayangkan tidak lengkapnya data riwayat kesehatan milik jamaah calon haji (JCH).

Data riwayat kesehatan tersebut harus tercatat di buku kesehatan yang ditandatangani Puskesmas atau RSUD di lokasi masing-masing jamaah berasal.

Akibatnya, Tim dokter dan petugas kesehatan yang bertugas di Klinik Kesehatan PPIH Daker Jeddah (Oktagon) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, sering kesulitan mengetahui riwayat penyakit yang diderita jamaah calon haji dari Tanah Air.

Akibat minimnya data riwayat kesehatan jamaah calon haji, petugas kesehatan tidak bisa cepat menangani pengobatan atau perawatan.  

"Bahkan ada jamaah calon haji yang tidak dibekali obat saat terbang dari Indonesia ke Jeddah. Buku kesehatan jamaah calon haji minimal diisi lengkap," ujar Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Jeddah, dokter Agus Hidayat di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (12/9) sore waktu arab saudi (WAS).

Padahal, kata dia, seharusnya tim kesehatan di Tanah Air yang mengisi buku kesehatan itu mencantumkan riwayat kesehatan jamaah calon haji agar tidak menyulitkan penanganan jamaah saat di Tanah Suci. "Tapi ini tim kesehatan (di Puskesmas atau RSUD, red) banyak menyembunyikan kondisi kesehatan sesungguhnya jamaah," bebernya.

Dia mencontohkan jamaah calon haji bernama Yasmi Aji Amit (91 tahun) yang kini masih dirawat di RS International King Fadh Jeddah, akibat penyakit hipertensi dan gagal ginjal. "Sekarang Yasmi harus cuci darah di rumah sakit tersebut. Tidak ada keterangan soal sakitnya ini di buku kesehatan," kata Agus.

Nenek kelahiran lahir 6 Mei 1923 dari Kelompok Penerbangan (Kloter) 6 Embarkasi Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ini menderita komplikasi hipertensi, gagal ginjal dan asma.

Setelah mendarat di Bandara Jeddah pada Ahad (7/9) sore lalu, Yasmi langsung dirawat di Klinik Kesehatan PPIH Daker Jeddah (Oktagon) di bandara kemudian dirujuk ke RS International King Fadh Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement