Jumat 19 Sep 2014 22:37 WIB

Mencegah Dehidrasi di Tanah Suci

Jamaah calon haji di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Jamaah calon haji di Madinah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah

Musim panas yang masih mendera Tanah Suci sebaiknya diantisipasi oleh jamaah haji. Cuaca terik diprediksi masih terjadi hingga akhir September ini.

Masa ini pun disebut sebagai puncak panas tertinggi di Arab Saudi. Baru pada awal Oktober musim dingin akan menyapa para jamaah.

"Namun, usai bulan September atau pada awal Oktober nanti, akan berganti menjadi musim dingin," kata Kepala Pusat Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Fidiansyah, di Kantor Teknis Urusan Haji (TUH), Jeddah, Arab Saudi.

Dia menyebutkan suhu udara dengan panas tertinggi akan terjadi di Madinah, yaitu hingga 45 derajat Celcius dengan kelembapan sangat tipis hingga mencapai empat persen.

Menurutnya, ketika puncak ibadah haji yang berbarengan dengan puncak panas tertinggi itu, jamaah perlu memperhatikan beberapa hal untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan dan untuk menjaga tubuh agar tetap bertahan.

Berikut ini beberapa tips untuk mencegah dehidrasi dan menjaga vitalitas tubuh di tengah cuaca panas:

Kurangi ibadah tak wajib

1. Jamaah sebaiknya mengurangi kegiatan ibadah yang tidak wajib serta menguras tenaga, misalnya shalat Arbain. Pasalnya, para calhaj harus menjaga kondisinya tetap sehat dan fit saat menjalani ibadah wajib dalam rangkaian menunaikan ibadah Haji.

Bawa handuk kecil

2. Para jamaah pun diimbau membawa handuk kecil basah untuk menyeka wajah dan tubuh. Dengan begitu, kulit tetap mendapatkan oksigen dan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Bawa botol semprot

3. Bawalah botol semprot kecil atau handyspray yang bisa dipakai untuk menyemprot wajah dan tubuh. Handyspray ini juga dapat digunakan untuk minum dan membasahi tenggorokan yang haus.

Gunakan air zamzam

4. Jamaah sebaiknya menggunakan air zam-zam untuk bahan air handyspray atau bekal minum. Air zamzam telah diteliti sebagai air yang memiliki fungsi elektrolit terlengkap dan sangat tepat serta baik untuk mengimbangi suhu panas tinggi di Arab Saudi ini.

Istirahat yang cukup

5. Dalam kondisi cuaca lebih terik ketimbang di Indonesia, jamaah juga sebaiknya menjaga vitalitas tubuh dengan beristirahat yang cukup. Hindari bepergian ke tempat-tempat yang tidak perlu seperti berbelanja dan sebagainya. Dengan begitu, energi akan tersimpan dan bisa digunakan maksimal untuk beribadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement