Sabtu 20 Sep 2014 12:03 WIB

Menghindari Stroke

Pasien penderita stroke saat dirawat di sebuah rumah sakit.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra/ca
Pasien penderita stroke saat dirawat di sebuah rumah sakit.

Oleh: Zaky Al Hamzah     

Pada awal kedatangan jamaah calon haji Indonesia ke Tanah Suci, tercatat sejumlah jamaah dirawat di Rumah Sakit (RS) King Fahd Jeddah dan RS King Fadh Madinah.

Salah seorang calhaj bernama Ina Ermawati membatalkan keberangkatan ke Arab Saudi karena penyakit strokenya kambuh dalam penerbangan dari Bandara Lombok menuju Jeddah.

Saat Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-5104 mengisi bahan bakar (avtur) di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh, jamaah Kloter 4 asal Embarkasi Lombok ini segera dirujuk ke RS Aceh.

"Penyakit strokenya kambuh satu jam sebelum landing di Bandara Aceh, ketika pesawat mengisi bahan bakar," ujar Dokter Kloter 4 Embarkasi Lombok Iis Windasary Soehendi, kepada Media Center Haji (MCH) Daker Jeddah, Arab Saudi.

Dalam laporan kesehatan dari Puskesmas di Lombok, jamaah ini memiliki riyawat penyakit stroke awal, tapi masih tertangani.

Tak bisa dimungkiri, penyakit stroke para jamaah lansia sering kambuh saat berada di Tanah Suci. Munculnya stroke tentu mengganggu aktivitas beribadah.

Nah, bagaimana sebenarnya tips menghindari serangan stroke saat masih dalam penerbangan ke Arab Saudi maupun setelah tiba di Tanah Suci ini? Kasie Kesehatan Daker Jeddah dr Lucky Tjahjono memberikan sejumlah tips sehat:

1. Istirahat yang cukup

Ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik yang prima. Jamaah disarankan rajin berolahraga sejak di Indonesia, minimal tiga kali dalam sepekan. Menjelang keberangkatan, jamaah disarankan memperbanyak istirahat agar stamina tetap bugar. Tidak perlu dipaksakan menerima banyak tamu sepekan sebelum berangkat ke Tanah Suci yang biasanya dengan menggelar syukuran atau walimatul safar.

Contohnya dialami Achmad Fadly Fadil. Pimpinan ponpes di Lombok Tengah ini mengakui masih menerima banyak tamu selama sepekan sebelum berangkat ke Arab Saudi. Akibatnya, fisiknya menjadi drop dan mengalami stroke ringan dua jam sebelum pesawat Garuda yang mengangkutnya landing di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah.

2. Mengecek Tekanan Darah

Dr Lucky menyarankan agar jamaah rutin mengecek tekanan darah. Di setiap kelompok terbang (kloter) selalu ada dokter kloter yang mendampingi dan mengontrol kesehatan jamaah sejak dari embarkasi, kemudian ke Arab Saudi hingga kembali lagi ke Tanah Air/Indonesia.

3. Minum Obat Secara Teratur

Dr Lucky mengimbau agar jamaah calon haji yang sudah terdeteksi gejala stroke atau pernah mengindap peyakit ini serta penyakit lain, seperti memiliki kolesterol tinggi, hipertensi, jantung, maupun diabetes atau komplikasi dari sejumlah penyakit tersebut agar mengonsumsi obat secara teratur.

4. Kepedulian keluarga

Pihak keluarga, suami/istri atau teman rombongan yang mendampingi dalam satu kloter diminta agar selalu mengingatkan jamaah yang mengindap penyakit-penyakit berat tersebut. Kalau kesehatan terjaga, meski mengidap penyakit tersebut, ibadah pun akan lancar dan Insya Allah akan meraih haji yang mabrur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement