Ahad 05 Oct 2014 04:55 WIB

Innalillahi, Delapan Jamaah Haji Indonesa Wafat Usai Wukuf

Jamaah haji saat melaksanakan wukuf di Arafah.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Jamaah haji saat melaksanakan wukuf di Arafah.

Laporan langsung wartawan Republika Online, Zaky al Hamzah dari Arab Saudi

Pelaksanaan Wukuf di Arafah membuat puluhan jamaah haji Indonesia bertumbangan. Selain puluhan jamaah haji sakit akibat kelelahan, dehidrasi dan penyakitnya kambuh. Dilaporkan pula delapan jamaah wafat setelah melakukan Wukuf.  

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Sabtu (4/10), sebanyak delapan jamaah haji Indonesia meninggal dunia sampai dengan acara pascawukuf. Sedangkan jamaah yang wafat sebelum wukuf sebanyak 88 orang jamaah.

Saat ini, sebanyak 156 ribu jamaah haji Indonesai sudah berada di Mina untuk mabit selama dua malam. Para jamaah haji melontar jumrah aqabah hari Sabtu (4/10) ini dan melontar tiga kali jumrah selama dua hari ke depan. Sedangkan belasan ribu jamaah haji yang lain langsung menuju ke Masjidil Haram untuk Thawaf Ifadah, Sai, dan Tahalul.

Sebelumnya, Posko Kesehatan Satgas Arafah melaporkan empat jamaah haji wafat selama di Arafah dan puluhan lain jamaah haji dirawat karena serangan heat stroke. Komisi Pengawas Haji Indonesia meminta Kemenag RI dalam hal ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (KPHI) untuk melakukan operasi air.

Karena tren jamaah haji meninggal dunia meningkat saat di Mina. "KPHI mengharapkan ada operasi air yang darurat itu pembagian air untuk jamaah. Jadi minimal dua botol lah untuk jamaah yang berangkat ke Muzdalifah (dan Mina)," ‎kata Ketua KPHI Slamet Effendi Yusuf.

KPHI prihatin dengan banyaknya jamaah haji yang tumbang saat wukuf di Arafah. Sedikitnya 67 jamaah haji dirawat di posko kesehatan karena serangan heat stroke akibat dehidrasi.

"Jadi dapat dilaporkan terjadi satu situasi yang normatif di daerah ini dimana cuaca sangat panas di angka 43 kemudian 5 jam selesai wukuf sampai saat ini ada 67 pasien baru masuk karena kekurangan cairan," kata anggota KPHI, dr Abidin Syah S, usai meninjau posko kesehatan jamaah haji di Arafah, Jumat (3/10) sore WAS.

Dehidrasi, kata dia, menimbulkan problem yang membahayakan. Kekurangan air menjadi triger (pendorong) munculnya gejala heat stroke dan penyakit bawaan lain bermunculan. Sehingga situasi ini menimbulkan sebuah problem yang dalam istilah kedokteran dikenal heat stroke

"Proses itu hanya bisa diminimalisir dengan banyak minum. Karena itu yang terkena jamaah risiko tinggi (risti)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement