Selasa 07 Oct 2014 19:50 WIB

Jamaah Haji Indonesai Kunjungi Gua Hira

Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Reuters/Ibrahim Abu Mustafa/ca
Gua Hira di Jabal Nur, Makkah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah

MAKKAH – Setelah menyelesaikan tahapan demi tahapan pelaksanaan ibadah haji, sebagian jamaah haji asal Indonesia terlihat berziarah ke sejumlah tempat seperti Gua Hira di Jabal Nur.

Gunung ini terletak di sebelah tenggara, sekitar empat kilometer (km) dari kota Makkah. Tepatnya dekat dengan jalan Mina menuju Arafah. Karena adanya perluasan wilayah, sekarang gunung ini berada di dalam Makkah.

Pantauan Republika, jamaah haji yang berziarah ke gunung ini terlihat dari Indonesia, Tajikistan, Cina, India, Pakistan. Mereka ada yang tiba sendirian maupun berkelompok. Salah satunya Jafar Jen Adam, jamaah haji asal Halmahera Utara, Maluku Utara (Maltara). Dia berziarah ke Gua Hira berombongan bersama 14 rekannya.

"Alhamdulillah, sudah tiba sampai depan Gua Hira, saya berdoa di sana," tuturnya, Selasa (7/10) siang waktu Arab Saudi (WAS). Selain Jafar, jamaah haji asal Tajiskitan, Cina dan India terlihat datang ke gunung ini secara berombongan. Saat itu, suasana jamaah haji yang tiba di gunung ini perlahan mulai ramai.

Jabal Nur adalah sebuah gunung dimana Malaikat Jibril pada 17 Rajab turun membawa wahyu yang pertama tersebut kepada Nabi Muhammad SAW yang berada di dalamnya. Jabal ini terpisah dari gunung-gunung yang ada di Makkah. Di jabal ini terdapat gua yang dinamai Gua Hira yang menambah kehebatan dan keagungan gunung tersebut.

Gua ini tidak dimasuki sinar matahari dari sejak terbit hingga tenggelamnya. Sehingga orang yang berada di dalamnya tidak akan merasakan sengatan matahari. Di gua inilah, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya dari Allah SWT.

Pada Selasa (7/10) pukul 09.00 WAS hingga 10.30 WAS, Republika memantau pintu Gua Hira dipenuhi puluhan jamaah haji. Suasanya semakin sesak. Jamaah haji yang hendak masuk harus antre hingga satu jam lebih.

Wakil Ketua PPIH Indonesia di Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, untuk jamaah haji Indonesia gelombang kedua diizinkan melakukan wisata rohani selama transit di Kota Jeddah, seperti di Makam Siti Hawa, Masjid Qishas, Masjid Terapung di pesisir Laut Merah, Sepeda Nabi Adam, dan replika perahu Nabi Nuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement