REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 160 ribu jamaah haji Indonesia sudah menyelesaikan seluruh tahapan prosesi haji. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah pun mulai menyiapkan kepulangan jamaah ke Tanah Air.
Perjalanan ibadah haji tentu akan meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan. Beratnya ujian, kekhusyukan ibadah, hingga kejadian-kejadian lucu akan meninggalkan memori spesial di benak jamaah haji.
Terlebih, banyak tempat dan situs spesial yang mengingatkan jamaah akan kebesaran sejarah Islam saat Rasulullah SAW mulai berdakwah di Makkah dan Madinah.
Terasa lengkap jika kenangan itu dapat diabadikan dalam sebuah film dokumenter atau lembaran foto. Hanya, perlu beberapa persiapan khusus agar sesi pemotretan di Tanah Suci memuaskan. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa digunakan jamaah haji.
Kamera saku
Kamera saku atau kamera pocket bisa menjadi alternatif buat para jamaah untuk memudahkan dalam memotret. Dibanding dengan kamera SLR, kamera jenis ini lebih ringan dan lebih mudah digunakan. Saat ini, sudah banyak merek kamera pocket yang punya kemampuan tak kalah dengan kamera SLR.
Baterai cadangan
Baterai harus disiapkan sebelum mengabadikan gambar. Jamaah hendaknya mengisi ulang baterai tersebut sebelum digunakan. Tak hanya itu, ada baiknya jamaah membawa baterai cadangan supaya bisa langsung segera mengganti baterai jika power-nya sudah habis, sementara masih banyak objek yang masih hendak Anda abadikan.
Kartu memori
Kartu memori alias memory card juga menjadi pelengkap wajib yang seharusnya disiapkan. Saat ini, sudah banyak memory card dengan kapasitas gigabyte yang dapat memuaskan keinginan Anda memotret. Hanya, demi persiapan, ada baiknya Anda membawa memory card cadangan sebagai antisipasi jika memory card habis di tengah jalan.
Atur resolusi
Sebelum digunakan, atur terlebih dahulu resolusi kamera Anda dengan resolusi yang besar. Dengan ukuran 4 x 2 atau 4 x 6 megapiksel, Anda sudah bisa mendapatkan resolusi yang cukup besar untuk dicetak.
Tongsis
Kamera pocket dan smartphone saat ini sudah mengenal tongsis alias tongkat narsis. Tongkat ini bisa memudahkan Anda untuk bergaya selfie tanpa harus merepotkan orang yang lalu-lalang di hadapan Anda.
Awas disita
Terkadang, ada beberapa spot di Masjidil Haram yang dilarang untuk dipotret. Fotografer profesional mungkin akan memasukkan kameranya di dalam sabuk agar berhasil memotret dengan baik. Hanya, buat para jamaah, tidak disarankan melakukan hal tersebut. Alih-alih mendapatkan hasil jepretan, kamera Anda bisa disita petugas.