Rabu 22 Oct 2014 07:11 WIB

Perluasan Masjid Nabawi pada Masa Raja Abdullah bin Abdul Aziz

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak naik tahta menjadi pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz menjadikan dua Tanah Haram, Makkah dan Madinah, sebagai prioritas perhatiannya.

Segera setelah dinobatkan, Raja Abdullah pun mengunjungi Masjid Rasulullah dan melaksanakan shalat di Raudhah. Tak lupa dia memanjatkan salam kepada Rasulullah dan dua sahabat Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khathab.

Raja Abdullah lalu memohon kepada Allah SWT untuk senantiasa memberikan hidayah, pertolongan, dan kekuatan untuknya agar dapat mengerahkan segenap tenaga melayani dan melestarikan Tanah Suci.

Raja Abdullah juga meminta kepada Allah SWT supaya menjaga dan menolong seluruh rakyat Kerajaan Arab Saudi yang telah mencintainya dengan kesungguhan dan kesetiaan.

Sebelum merampungkan kunjungannya di Madinah, Raja Abdullah mengumumkan bahwa dia akan memimpin sebuah proyek besar dan menyeluruh untuk memperbarui, memperluas, dan memperindah Masjid Nabawi.

Raja Abdullah menyiapkan dana 4,7 miliar riyal untuk keperluan itu. Rakyat Saudi pun bersuka cita atas tekad Raja Abdullah. Mereka yakin bahwa Tanah Suci berada pada orang yang tepat dan tepercaya. Karena itu, mereka terus berdoa supaya pemimpin mereka selalu mendapatkan kekuatan dan kesehatan untuk merealisasikan tekad mulianya.

Dalam Ensiklopedi Haji dan Umrah karya Drs Ikhwan M.Ag dan Drs Abdul Halim M.Ag dijelaskan, pada kunjungannya yang kedua ke Kota Madinah, Raja Abdullah meresmikan dimulainya proyek prestisius itu dengan memimpin prosesi peletakan batu pertama.

“Dalam proyek ini, payung raksasa yang akan dipasang mencapai 182 buah sehingga dapat menutupi seluruh area Masjid Nabawi di sisi timur, barat, dan selatan,” kata Ikhwan dan Halim.

Dengan payung-payung raksasa, seluruh jamaah shalat baik dari penduduk Madinah maupun peziarah luar kota atau bahkan mancanegara dapat terlindungi dari sengatan matahari dan guyuran hujan. Pemasangan payung raksasa juga memerhatikan aliran air sehingga tidak akan menggenangi area Masjid Nabawi.

Payung raksasa dilengkapi pula dengan lampu-lampu penerangan sehingga tampak indah memikat pada malam hari. Payung-payung raksasa ini dapat dibuka dan ditutup secara otomatis. Satu payung raksasa dapat melindungi area masjid seluas 576 meter persegi atau dapat menaungi lebih dari 200 orang jamaah.

Selain itu, pembangunan oleh Raja Abdullah ini juga mencakup perluasan di bagian timur Masjid Nabawi dengan penambahan lahan seluas 37.000 meter persegi. Kelak lahan ini dapat menampung sedikitnya 70.000 jamaah, ditambah lahan parkir yang dapat menampung lebih dari 420 mobil dan 70 bus atau kendaraan-kendaraan besar lainnya.

Dibangun pula toilet-toilet dan tempat-tempat wudhu yang sebagian besar khusus bagi perempuan. Ada pula perhentian kendaraan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, baik kendaraan pribadi berukuran kecil, sedang, maupun kendaraan umum berukuran jumbo.

Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan direncanakan dibangun dengan dilengkapi tiga buah terowongan yang terhubung langsung dengan salah satu jalan protokol di Kota Madinah, yaitu Jalan Raja Faishal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement