Jumat 24 Oct 2014 10:59 WIB

Ratusan Koper Jamaah Terlambat Diangkut ke Madinah

Koper jamaah haji ditimbang sebelum dibawa ke bandara.
Foto: Republika/Harun Husein/ca
Koper jamaah haji ditimbang sebelum dibawa ke bandara.

Oleh: Zaky Al Hamzah

MADINAH – Sekitar 700 lebih koper milik jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari dua kelompok penerbangan (kloter) terlambat diangkut dari Kota Makkah ke Kota Madinah.

Penyebabnya, diduga akibat kelebihan muatan sehingga perusahaan transportasi bus (PO) atau syarikah enggan mengangkut koper-koper tersebut. Padahal, jamaah haji dari dua kloter tersebut sudah berada di pemondokan/hotel masing-masing di Madinah.   

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah PPIH Daker Madinah, Letkol Syafruddin Tanjung, mengatakan, koper-koper tersebut milik jamaah haji dari dua kloter, yakni Kloter 15 dan 21 Embarkasi Ujung Pandang (UPG). Namun, sebagian koper milik jamaah haji Kloter 15 sudah tiba, sisanya sebanyak 310 koper masih terlambat diangkut.

"Sedangkan, jumlah koper milik jamaah haji Kloter 21 hampir seluruhnya terlambat diangkut. Perkiraan baru tiba di Madinah sekitar dua-tiga hari setelah kedatangan pemilik koper tersebut ke Madinah," ujar Tanjung, kepada Media Center Haji (MCH) di Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah, Kamis (23/10).

Jumlah jamaah haji Kloter 15 dan 21 masing-masing 455 orang atau total 910. Jamaah haji Kloter 15 tiba di Hotel Wardah Mubarak, Madinah pada Selasa (21/10) petang. Sedangkan jamaah haji Kloter 21 tiba pada Rabu (22/10) dan ditempatkan di Hotel Jawharah Asemah, Madinah. Kedua hotel ini terletak di area Markaziah atau Ring 1 kompleks Masjid Nabawi.

Menurut data yang diterima Seksi Perlindungan Jamaah Haji Daker Madinah, jumlah koper milik jamaah kloter 15 yang terlambat diangkut sebanyak 310 koper dan koper yang terlambat diangkut milik kloter 21 adalah 455 koper atau total 765 koper.

Tanjung mengatakan pihaknya masih menelusuri penyebab keterlambatan pengangkutan ratusan koper tersebut. Apakah karena belum tersedia angkutan truk yang mengangkut koper atau dari pihak syarikah yang enggan mengangkutnya karena beban koper melebihi kapasitas.

"Sampai sekarang masih dikoordinasikan dengan Seksi Yanpul Makkah. Tapi, dugaan keterlambatan bisa karena syariakh enggan membawa koper karena bebannya sangat berat atau truknya tidak ada," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement