REPUBLIKA.CO.ID. Oleh: Nashih Nashrullah
JAKARTA -- Makassar akan menjadi tuan rumah pameran umrah dan haji internasional perdana di kawasan Indonesia Timur.
Sebanyak 40 penyelenggara umrah dan haji dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam acara yang berlangsung 6-7 Desember ini.
Ketua Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Asrul Aziz Taba mengatakan, acara yang diinisiasi asosiasinya tersebut merupakan upaya sosialisasi ke masyarakat mengenai segala hal yang berkaitan dengan haji dan umrah.
Ini penting untuk memberikan informasi perihal penyelenggaraan kedua ibadah tersebut, terutama menyangkut soal besaran ongkos.
Ia menyebut, salah satu faktor penyebab maraknya aksi oknum travel nakal adalah ketidaktahuan dan minimnya informasi.
Sering kali orang teriming-imingi umrah dengan biaya murah di bawah rata-rata, tetapi ternyata malah gagal berangkat. "Jika harga di bawah rasional, kita perlu waspada," katanya di Jakarta, Kamis (4/12).
Pemeran ini, lanjut Asrul, juga merupakan bentuk dukungan penyelenggara umrah dan haji yang tergabung di Kesthuri terhadap keinginan pemerintah dalam perbaikan tata kelola haji dan umrah. Ia pun berharap, melalui kegiatan ini, tercipta sinergi antarunsur penyelenggara haji dan umrah.
Komitmen dan konsistensi semua pihak mutlak diperlukan dalam upaya perbaikan tata kelola sekaligus optimalisasi pelayanan kepada jamaah. Pemerintah berperan besar terhadap pengawasan, pembinaan, dan penindakan. "Jika tidak, masing-masing unsur berjalan seenaknya sendiri,'' katanya.
Sekjen Kesthuri Abdul Azis Zainuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dihelat di Indonesia Timur.
Makassar dipilih karena sebagian besar peserta haji atau umrah didominasi oleh jamaah yang berasal dari wilayah ini. Persentasenya mencapai 60 persen. Ini tampak pula dari panjangnya antrean daftar tunggu haji yang mencapai 16 tahun.
Ia menambahkan, rencananya, pameran serupa juga akan dihelat di Bandung dalam waktu dekat. Target utama dari kegiatan ini adalah edukasi dan sosialisasi ke akar rumput terkait berbagai hal tentang umrah dan haji. Masyarakat kerap menjadi korban dari ulah oknum yang tak bertanggung jawab.