Rabu 19 Aug 2015 19:49 WIB

Naik Haji, Bawalah Barang Seperlunya

Rep: c37/ Red: Agung Sasongko
Barang Bawaan haji Indonesia.
Foto: Republika/Zaky Al Hamzah
Barang Bawaan haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam mengimbau para calon jemaah haji untuk tidak membawa barang bawaan yang tidak menunjang penyelenggaraan ibadah haji. Para calon jamaah haji seharusnya hanya mengutamakan kepentingan ibadah.

"Saya mengharapkan kepada seluruh jamaah haji khususnya Jawa Barat, kita itu berangkat hanya untuk mengutamakan kepentingan ibadah. Jangan terbebani masalah barang bawaan yang tidak menunjang untuk pelaksanaan ibadah, malah merepotkan," tutur Ajam di Asrama Haji Bekasi, Jalan Kemakmuran No. 72, Kel. Marga Jaya, Bekasi Selatan, Rabu (19/8).

Ajam menjelaskan, barang-barang yang tidak menunjang penyelenggaraan ibadah haji yaitu seperti rice cooker, rokok yang berlebihan, uang yang berlebihan, perhiasan, dan lainnya. Selain itu, calon jamaah haji diharapkan tidak membawa barang yang terlarang di penerbangan.

"Misalnya untuk alat memasak, tidak usah lah dibawa dari sini. Beli aja disana, tapi bareng-bareng. Obat-obatan cukup lah untuk diri sendiri, jangan banyak-banyak. Jangan bawa rokok dan uang berlebihan, perhiasan, lalu barang-barang yang terlarang di penerbangan. Semacam benda tajam dan parfum yang mengandung gas yang bisa meledak," jelasnya.

Semua hal tersebut, lanjut Ajam, sudah diinformasikan kepada calon jamaah haji di manasik di daerah. Selain itu Ajam juga mengingatkan para calon jamaah haji yang sebelumnya sudah pernah naik haji, agar jangan terlena dengan kebiasaan. Karena biasanya para calon jamaah haji yang sudah pernah melakukan ibadah haji sebelumnya merasa lebih tahu dan sulit untuk diingatkan.

"Jangan terlena karena kebiasaan, misalnya karena sudah sering, lalu merasa dulu tidak seperti ini. Terlena karena kebiasaan didorong ke kesombongan itu akan menyesatkan. Karena sudah sering naik haji sehingga mereka mengabaikan apa yang orang ingatkan," tuturnya.

Ia berharap semua pihak, baik calon jamaah haji maupun penyelenggara untuk mematuhi segala aturan agar pelaksanaan ibadah haji bisa sukses.

"Intinya semua pihak yang terlibat untuk melaksanakan ibadah haji baik itu pihak penyelenggara maupun jamaahnya bertanggung jawab atas masalah ibadah saja. Kalau ini mau sukses, dari jamaah maupun penyelenggara taat aturan saja,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement