REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Pengamat Hukum Internasional Universitas Sumatera Utara Prof.Dr. Suhaidi,SH menyarankan Kementerian Agama melakukan pendekatan ke Kedutaan Besar Arab Saudi dalam kepengurusan visa calon jamaah haji yang akan berangkat ke Makkah.
"Pendekatan atau koordinasi harus selalu dilakukan dengan perwakilan negara asing yang ada di Indonesia, sehingga kepengurusan visa jamaah haji itu dapat cepat selesai, dan tidak ada kendala lagi," katanya di Medan, menanggapi keterlambatan keluarnya visa jamaah haji dari Kedubes Arab Saudi.
Saat ini lebih dari 1.000 jamaah belum bisa berangkat hari karena belum memiliki visa. Keterlambatan keluarnya visa haji tersebut, menurut dia, bisa saja dikarenakan kurangnya komunikasi Kemenag dengan pihak Kedubes Arab Saudi yang berada di Jakarta.
Oleh karena itu, katanya, permasalahan seperti ini jangan sampai terjadi hingga berlarut-larut, karena akan merugikan jamaah. "Kita juga merasa prihatin dengan para jamaah yang gagal berangkat ke Tanah Suci, karena belum keluarnya visa dari Kedubes Arab Saudi," ujar Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
Sebelumnya, Menteri Agama telah menyambangi langsung Kedubes Saudi di Jakarta untuk membicarakan keterlambatan visa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
