REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asrama haji Pondok Gede tidak hanya diramaikan oleh jamaah haji, ternyata juru foto pun turut ambil bagian mengabadikan momen. Namun bukan sembarang juru foto yang bisa masuk asrama haji, melainkan yang sudah memenangi semacam tender.

Menurut pengakuan salah satu juru foto, Syamuri, sebelum bisa bekerja sebagai juru foto di asrama haji, harus memenangi semacam tender."Jadi hak untuk jadi juru foto disini bisa secara resmi didapat kalau sudah menjadi rekanan kooperasi sini," katanya kepada ROL, Senin (31/8). Sehingga ada semacam tender guna menjadi juru foto resmi asrama haji.

Hak sebagai juru foto resmi tidak menjadi miliknya sendiri, melainkan untuk kelompoknya yang berjumlah 16 orang."Musim haji kali ini kita bagi dua tim jadi masing-masing delapan orang, dan dibagi lagi dua orang per satu gedung asrama," ujarnya. Pembagian itu sekaligus merupakan koordinasi supaya pekerjaannya berjalan maksimal.

Pria yang telah sejak tahun 2000 menjadi juru foto resmi asrama haji mengaku pendapatannya meningkat di tiap musim haji. Untuk setiap foto hasil bidaknnya, ia jual seharga sepuluh ribu rupiah."Ya alhamdulilah rata-rata bisa 200 ribuan atau lebih," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika