Rabu 09 Sep 2015 00:01 WIB

Rafah Dibuka untuk Calon Jamaah Haji Gaza

Gerbang Rafah di Mesir sebagai pintu masuk ke Jalur Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Gerbang Rafah di Mesir sebagai pintu masuk ke Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Indonesia yang menetap di Jalur Gaza, Palestina, Abdillah Onim mengemukakan perbatasan Rafah, antara Mesir-Jalur Gaza telah dibuka untuk kepentingan calon jamaah haji (Calhaj) yang akan menunaikan ibadah.

"Pintu Rafah dibuka selama tiga hari mulai Senin (7/9) hanya untuk calon haji yang akan meninggalkan Jalur Gaza menuju Arab Saudi dan untuk masuknya sejumlah warga Palestina yang terjebak di wilayah Mesir ke wilayah Gaza," kata Onim, Selasa (8/9).

Abdillah Onim, sebelumnya adalah relawan organisasi kegawatdaruratan kesehatan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang menikah dengan Muslimah Palestina dan kemudian menetap di Gaza, dan saat ini sedang merintis Kantor Berita Suara Palestina (SP News Agency).

Mengutip sumber keamanan dan informasi di perbatasan, dibukanya pintu Rafah itu adalah janji dari pihak Mesir. Sedangkan merujuk pada Menteri Urusan Agama Palestina Yusuf Id'is, kata dia, kelompok terbang pertama calon haji dari Jalur Gaza meninggalkan Jalur Gaza melalui pintu perlintasan darat Rafah.

Yusuf menjelaskan dalam pernyataan khusus komunikasi dengan pihak Mesir untuk membuka pintu Rafah terus berlanjut merujuk kepada adanya janji resmi pemerintah Mesir yang akan membuka Rafah hingga tiga hari ke depan untuk seluruh calon haji asal Jalur Gaza yang akan berangkat menuju Hijaz.

Seluruh prosedur, katanya, telah selesai dijalani oleh para calon haji untuk bisa keluar tanpa adanya rintangan berarti yang bisa mencegah dibukanya pintu Rafah atau rencana keluarnya mereka untuk berhaji.

Jamaah haji tersebut, tambahnya, akan pulang kembali ke Jalur Gaza awal bulan Oktober 2015. Pihak Mesir menutup hampir secara total pintu perbatasan yang menghubungkan antara Jalur Gaza dengan Mesir sejak Juli 2013. Perbatasan dibuka sesekali hanya untuk kondisi kemanusiaan.

Mesir juga mengatakan bahwa dibukanya pintu Rafah tergantung oleh stabil atau tidaknya situasi keamanan di wilayah utara Sinai, usai sejumlah serangan yang menargetkan sejumlah pos keamanan dan militer Mesir di dekat perbatasan Jalur Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement