Jumat 11 Sep 2015 00:03 WIB

Layanan Antar Obat dengan Sepeda untuk Jamaah Haji

Rep: ratna puspita/ Red: Damanhuri Zuhri
Balai Pengobatan Haji Indonesia daerah kerja Makkah
Foto: Heri Ruslan/Republika
Balai Pengobatan Haji Indonesia daerah kerja Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lalu lintas Kota Makkah, Arab Saudi, mulai padat dengan kendaraan, baik yang mengangkut warga setempat maupun para peziarah. Kepadatan lalu lintas ini dapat menjadi kendala bagi petugas kesehatan yang akan mengambil obat atau mengantar obat kepada jamaah.

Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah pun bersiasat agar obat sampai di tangan jamaah tepat waktu. BPIH Daker Makkah kembali membentuk Tim Tenaga Pengantar Obat (TEPAT) untuk membantu proses pengiriman obat dari sektor ke kloter menggunakan sepeda atau sepeda motor.

TEPAT beranggotakan sembilan orang, sesuai jumlah sektor di Daker Makkah pada penyelenggaraan haji tahun ini. "Obat yang saudara bawa sangat berguna bagi jamaah," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Fidiansyah ketika peluncuran TEPAT di BPHI Makkah, Khalidiyah, Senin (7/9).

Fidiansyah mengatakan tenaga pengantar obat akan membawa obat yang memiliki efek bagi jamaah. "Efeknya tidak sembarangan. Obat yang komposisinya butuh kejelian atau kecermatan agar jenis obat tidak disalahgunakan," ujar dia.

Tim Kesehatan memilih sepeda atau sepeda motor karena lebih mudah mendistribusikan obat dari sektor ke pemondokan-pemondokan. Kecuali di Sektor 8 karena terkonsentrasi di satu gedung besar.

Fidiansyah pun meminta tenaga pengantar obat untuk memperhatikan luas wilayah dan dinamika yang terjadi di setiap sektor. Tenaga pengantar obat juga harus menjaga kesehatan karena suhu masih fluktuatif antara 35 hingga 43 derajat celcius.

"Betapa manfaat saudara memberi peran dalam penyelenggaraan ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda, sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain," kata Fidiansyah.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Dr Mawari Edi mengatakan tim kesehatan sudah merekrut sembilan tenaga musiman, yaitu warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, sebagai tenaga pengantar obat. "Ini sudah melalui proses seleksi ketat. Ada 29 yang mendaftar, 21 yang ikut wawancara," ujar dia.

Mereka merupakan mukimin (warga Indonesia yang tinggal di Tanah Suci) yang memiliki pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan, mempunya stamina yang baik atau sehat, dan memiliki sepeda atau sepeda motor. "Karena bersepeda jadi staminanya harus kuat," kata Edi.

Edi mengatakan sembilan anggota TEPAT akan bertugas selama 40 hari, termasuk ketika rangkaian ibadah haji di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina), pekan depan. Karena itu, mereka juga dilarang untuk mengikuti rangkaian ibadah haji.

Sebab, Tim Kesehatan akan membutuhkan tenaga mereka mendistribusikan obat ke tenda-tenda jamaah. "Teman-teman tidak boleh berhaji karena akan jadi andalan. Kondisi di Armina akan sangat crowded," ujar dia.

TEPAT dibentuk setiap musim haji sejak penyelenggaraan haji pada 2013. Sistem pengiriman obat sudah menggunakan sistem komputerisasi. Petugas kesehatan kloter mengirimkan laporan kebutuhan obat ke sektor.

Kemudian, Sektor akan menindaklanjuti permintaan itu melalui TEPAT. "Jadi waktunya efisien, sasarannya langsung diterima jamaah dan manfaatnya langsung dirasakan petugas karena bisa langsung mendapatkan obat tersebut,” kata Fidiansjah.

Istilah TEPAT dipilih bukan hanya singkatan dari tenaga pengantar obat. Fidiansyah mengatakan, TEPAT untuk menyampaikan pesan bahwa pengantaran obat harus memenuhi tiga TEPAT, yaitu tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat manfaat.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement