Ahad 27 Sep 2015 17:16 WIB

Tiga Jamaah Haji Kota Semarang Korban Tragedi Mina

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Jamaah haji dari berbagai negara melintasi terowongan di Mina, menuju lokasi melontar jumrah.
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Jamaah haji dari berbagai negara melintasi terowongan di Mina, menuju lokasi melontar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Soegeng Priyanto (58), jamaah haji kloter 62 asal Kota Semarang belum diketahui nasibnya, setelah menjadi korban tragedi Mina, Kamis (24/9) waktu Makkah.

 

Sedangkan isterinya, Sri Prabandari (56) dipastikan menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi yang terjadi bertepatan dengan puncak ibadah haji, tahun  ini.

 

Salah satu kerabat Soegeng mengatakan, Sri Prabandari Markani --yang semula dikabarkan belum kembali ke maktab-- telah teridentifikasi tewas. Namun hingga hari ketiga setelah tragedi Mina, nasib Soegeng belum diketahui. Meski begitu pihak keluarga masih berharap kejelasan nasib warga Bukit Ngaliyan Permai Blok I/No 8 ini.

 

“Tapi kami dari keluarga sudah yakin kalau Soegeng Triyanto sudah meninggal dunia,” ungkap Iriyanto Basuki (60), kakak kandung Soegeng, Ahad (27/9).

 

Hal ini, jelas Iriyanto, diketahui berdasarkan pengakuan keponakannya (putra Seogeng),  Yuda Aditya Ryan Pratama (27), yang juga menjadi korban tragedi ini. Menurutnya, keponakannya sempat mengabarkan kondisi adiknya yang sudah tewas. Bahkan Aditya sendiri mengaku sempat menutup kantong jenazah Soegeng.

 

Hanya saja, hingga saat ini keberadaan Soegeng sendiri belum diketahui. Belum jelasnya nasib Soegeng, dimungkinkan akibat identitas atau pengenalnya hilang saat insiden terjadi di Jalan 204. “Kalaupun akhirnya memang benar ditemukan sudah meninggal dunia, kami pihak keluarga telah mengikhlaskannya,” tambah Iriyanto.

 

Ia juga mengungkapkan, kepastian ditemukannya jenazah Sri Prabandari Markani, diketahui setelah Kantor Daerah Kerja (Kadaker) dari Makkah mengabarkan langsung kepada pihak keluarga. Hal ini dikuatkan oleh display picture (DP) dari ponsel Aditya. “Tulisannya ‘Innalilaahi Waiinailaihi Rojiun selamat jalan Bunda’,” tambahnya.

 

Selain Soegeng dan Sri Prabandari, satu warga Kota Semarang lainnya juga dikabarkan menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi Mina ini.

 

Susimah Slamet Abdullah (59), warga Jalan Subali VI no 13 Semarang juga menjadi korban yang telah teridentifikasi tewas dalam musibah di Jalan 204 tersebut. Pihak keluarga bahkan telah melakukan Shalat Ghaib dan menggelar tahlilan di rumah duka. “Tahlilan ini akan dilakukan selama tujuh hari,” ungkap putra Susimah, Slamet Widodo.

 

Sementara adik kandung Susimah, Kastuti (52) mengatakan tak ada firasat apapun dari Susimah sebelum berangkat menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

 

Namun kakak perempuannya itu pernah menyampaikan apabila meningal di tanah suci agar diikhlaskan. Namun saat itu para kerabat justru menjawab ‘berangkat sehat, pulang mabrur’.

 

“Maksud para kerabat, kalau bisa berangkat haji sehat, pulangnya juga sehat dan menjadi haji yang mabrur,” tambahnya.

 

Terpisah, Penerangan Islam Kemenag Kota Semarang, Ahyani mengatakan, hingga saat ini masih ada delapan jamaah haji Kota Semarang yang belum kembali ke maktab. Masing-masing adalah Khofsoh Maktub Ilyas (58), Soegeng Priyanto (58), Sri Prabandari Markani (56), Susimah Slamet Abdulah (59). Rita Saadah (48), Ahmat Khalimin Sambudi (64), Suimah Khasan Kusman (64) serta Hadi Murti Wibisono (87).

 

“Tiga dari mereka dikabarkan sudah menjadi jamaah yang tewas dalam tregadi di Mina tersebut,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement