Selasa 29 Sep 2015 19:34 WIB
Insiden Mina

Identifikasi Korban Insiden Mina Lewat Sidik Jari

Rep: Ratna Puspita/ Red: Angga Indrawan
Jamaah dalam ritual prosesi haji di Mina.
Foto: Reuters
Jamaah dalam ritual prosesi haji di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim identifikasi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengalami berbagai kesulitan dalam proses mengenali jenazah yang tersimpan di Pemulasaran Jenazah Al Muasim. Jenazah sudah berusia lima hari sehingga kondisi jenazah sudah berubah. 

Kondisi jenazah sudah sulit dikenali sehingga sudah berbeda dengan foto yang termuat di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) dan elektronik haji (e-hajj). Kesulitan lainnya, adanya jenazah yang tidak dilengkapi dengan identitas jamaah haji Indonesia seperti gelang. 

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan tim dokter Indonesia sudah dapat mengakses jenazah. Namun, permasalahannya, kondisi fisik jenazah yang berusia tiga sampai empat hari sudah berubah. 

"Karena itu, identifikasi perlu dilakukan melalui sidik jari," kata dia, Selasa (29/9) seperti dilaporkan Reporter Republika.co.id, Ratna Puspita langsung dari Makkah. 

Arsyad menyatakan, akses identifikasi melalui sidik jari sudah dibuka sejak Senin (28/9) malam. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Aabdul Jamil mengatakan pencocokan sidik jari merupakan cara baru dalam proses identifikasi. Tim melakukan lobi ke disaster victim identification Arab Saudi untuk melakukan identifikasi melalui sidik jari jamaah haji yang datang ke Arab SAudi. 

Cara baru itu diperlukan dalam proses identifikasi jenazah. Sebelumnya, tim identifikasi melakukan pengecekan dengan orang-orang yang mengenali, khususnya kloter yang lewat lokasi kejadian. "Sekarang kami gunakan cara lain," kata dia. 

Arsyad menambahkan otoritas Pemulasaran Jenazah Al Muaisim sudah merilis 1.200 foto hingga Senin malam. Namun, tidak ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi kapan proses rilis foto akan dilakukan. 

Pemerintah Arab Saudi juga belum berkoordinasi mengenai pemindahan jenazah ke Jeddah. "Kami baru sebatas mendapatkan laporan dari tim di lapangan mengenai pemindahan itu mulai tadi malam," kata dia. 

Pantauan Republika, keluarga jamaah yang belum kembali sejak kejadian tersebut datang silih berganti ke pemulasaran jenazah di Al Muaisim. Mereka mengecek foto-foto yang tertempel dalam ruangan. 

Foto-foto tersebut sudah dikelompokkan berdasarkan ras. Untuk memudahkan pemantauan, otoritas Pemulasaran Jenazah menyediakan layar besar di setiap kelompok. Pada Selasa siang, tiga perempuan berkulit hitam mengenali sebuah foto sebagai keluarga mereka. Petugas langsung mencatat nomor foto tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement