Ahad 04 Oct 2015 14:15 WIB
Insiden Mina

PPIH Belum Bertemu DVI Polri

Ratusan ambulans membawa korban insiden Mina.
Foto: Dawn.com
Ratusan ambulans membawa korban insiden Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sudah berada di Arab Saudi untuk membantu proses identifikasi jenazah korban tragedi Mina. Kendati demikian, Tim DVI belum bertemu dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan koordinasi antara PPIH dan Tim DVI Polri masih sebatas pembicaraan untuk memberikan bantuan dalam proses identifikasi jenazah yang menjadi korban tragedi Mina. "Kami belum bertemu," kata dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Ahad (4/10).

Menurut Arsyad, tim DVI Mabes Polri masih perlu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi selaku otoritas pemerintah setempat. "Kami akan tetap menjadi leading sector dalam mengumumkan identitas nantinya," kata dia.

Koordinasi dengan Kemenkes Arab Saudi untuk memudahkan semua akses terhadap jenazah, khususnya mendapatkan data postmortem jenazah. Data postmortem, yaitu data berupa sidik jari dan DNA yang diambil dari jenazah. Data tersebut akan dicocokan dengan data antermortem atau sebelum meninggal.

Arsyad menyatakan, otoritas Arab Saudi sudah melakukan berbagai proses untuk mendapatkan data postmortem dari setiap jenazah yang diturunkan dari kontainer. "Ada tiga proses pada setiap jamaah yang diturunkan dari kontainer. Pemotretan, pengambilan sidik jari, dan sampel DNA," kata dia.

Dia menyatakan tim identifikasi biasanya melakukan permintaan ke Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim agar dapat diperlihatkan data tersebut. Beberapa hari ini, tim identifikasi PPIH Arab Saudi sudah melakukan pendekatan dan membuahkan hasil.

"Seperti dua hari lalu, kami dapat mengidenifikasi sampai 31 jamaah yang teridentifikasi," kata dia.

Menurut dia, pengecekan melalui sidik jari sebenarnya cara yang efektif. Sebab, seluruh jamaah yang datang ke Arab Saudi harus memindai sidik jari mereka ketika proses imigrasi. Ketika data sidik jari jenazah dicocokan data yang tersimpan di Imigrasi Arab Saudi dapat langsung keluar identitas jenazah tersebut.

"Sidik jari itu lebih lengkap. Ada identitas, bahkan nomor visa bagi jamaah dan nomor kedatangan bagi mukimin," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement