Jumat 09 Oct 2015 13:23 WIB
Insiden Mina

Hadapi Berbagai Insiden di Tanah Suci, Jamaah Sleman Bersyukur

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Keluarga berada di samping kantong jenazah seorang jamaah haji yang meninggal dunia di pesawat di Embarkasi Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (8/10) malam.
Foto: ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho
Keluarga berada di samping kantong jenazah seorang jamaah haji yang meninggal dunia di pesawat di Embarkasi Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (8/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pejabat Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan, musim haji kali ini menghadapi berbagai tantangan. Dari mulai cuaca yang ekstrem, jatuhnya crane di Masjidil Haram, hingga insiden di Mina.

Menurut Gatot banyaknya kejadian selama ibadah haji menjadi momen penempaan spriritual para jamaah.

"Saya harap saudara-saudara semua dapat berbagi hikmah dan ilmu selama menjalani ibadah haji kepada sanak saudara, kerabat, dan lingkungan," ujarnya saat menyambut kepulangan jamaah haji di Masjid Agung Sleman, Jumat (9/10).

Bahkan  salah satu jamaah Sleman menjadi korban dalam insiden Mina. Satu di antara jamaah yang tiba dengan selamat di Indonesia, Juariah (62 tahun) mengatakan, sangat terharu dan bersyukur bisa sampai di tanah air. Ia sempat mengalami kecemasan dan rasa takut saat berada di Arab Saudi.

Warga asal Jumeneng, Sumberadi, Mlati itu tidak berhenti-hentinya mengucap syukur. Hal yang sama pun diungkapkan jamaah asal  Maguwoharjo, Nayan.

Meskipun ia tidak bisa ikut ke Mina saat berhaji, ia merasa lega bisa menuntaskan ibadah haji hingga selesai.

“Kemarin saya tidak ke Mina, karena tidak diperbolehkan petugas,” ungkapnya. Ia berharap bisa menjadi haji mabrur bersama menantu yang telah menemaninya pergi ke Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement