Jumat 16 Oct 2015 07:11 WIB
Insiden Mina

Proses Identifikasi Berakhir, WNI Korban Insiden Mina 129 Orang

Rep: Ratna Puspita/ Red: Angga Indrawan
Ketua tim identifikasi jenazah WNI insiden Mina, Letkol Jaetul Muchlis Basyir dan anggota tim Naif Bahri dan Taufik Tjahjadi usai melakukan identifikasi dua jenazah terakhir insiden Mina, Jumat (16/10).
Foto: ratna puspita
Ketua tim identifikasi jenazah WNI insiden Mina, Letkol Jaetul Muchlis Basyir dan anggota tim Naif Bahri dan Taufik Tjahjadi usai melakukan identifikasi dua jenazah terakhir insiden Mina, Jumat (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah mengidentifikasi lagi dua jenazah korban Mina sebagai warga negara Indonesia (WNI). Dua jenazah teridentifikasi sebagai dua jamaah terakhir yang dilaporkan belum kembali ke kelompok terbangnya (kloter) hingga Kamis (15/10). 

Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan kedua jenazah tersebut teridentifikasi bernama Nugroho Muhammad Sofwan Hadi dan Nji Saadah Eno Martawijaya. Almarhum dan almarhumah tergabung dalam Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi

“Dengan demikian, seluruh jamaah haji Indonesia korban Mina yang dilaporkan belum kembali sudah dapat dipastikan keberadaannya,” kata Arsyad, di Makkah, Arab Saudi, Jumat (16/10) pukul 02.00.

Arsyad menyatakan hasil identifikasi dua jenazah ini juga membuat jumlah korban Mina asal Indonesia bertambah. Peristiwa Mina telah menewaskan 129 WNI, terdiri dari 124 jamaah haji Indonesia dan lima WNI yang bermukim di Arab Saudi. 

Arsyad juga menyebutkan dua jamaah korban Mina masih menjalani perawatan di rumah sakit. Aam Amalia Rustama dari Kloter JKS 61 menjalani perawatan di RS Al Noor, Makkah, dan Unaeni Abdul Karim Usman dari Kloter JKG 33 Embarkasi Jakarta-Pondokgede yang dirawat di RS King Khalid, Jeddah.

Arsyad menyatakan Menag menyampaikan duka cita kepada keluarga jamaah haji yang wafat dalam peristiwa Mina. Begitu pula kepada keluarga korban peristiwa mobile crane di Masjidil Haram, Makkah. 

“Kami semua berharap almarhum dan almarhumah tercatat sebagai syuhada dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Arsyad. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement