Selasa 19 Jul 2016 19:53 WIB

Asrama Haji Bekasi Benahi Gedung Penginapan

Calon haji kloter 8 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi yang sebelumnya menginap di hotel kembali memasuki Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (24/8).
Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Calon haji kloter 8 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi yang sebelumnya menginap di hotel kembali memasuki Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak dapat menampung kepulangan jemaah haji 2016 menyusul adanya proyek rehabilitasi gedung penginapan.

"Yang kemungkinan paling terganggu akibat proyek tersebut ialah aksesabilitas keluar masuknya armada bus penjemput jemaah," kata Kepala Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat A Bukhori di Bekasi, Selasa (19/7).

Menurut dia, kegiatan tersebut akan membuat jemaah haji yang biasa menginap di Asrama Bekasi pada tahun ini tidak lagi pulang ke daerah asal melalui Asrama Haji di Kota Bekasi.

Setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, rombongan jemaah haji langsung pulang ke daerahnya masing-masing.

Menurut dia, pemberlakuan kebijakan tersebut diambil lantaran saat ini tengah berlangsung pembangunan gedung Mina E di salah satu sudut asrama.

Bukhori menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih mempertimbangkan dua opsi menyangkut pengurusan dokumen serta pengecekan barang bawaan jemaah saat kepulangan.

Opsi pertama berupa pemulangan langsung dari bandara dan seluruh keperluan tersebut dilaksanakan di Halim.

Adapun opsi kedua, dengan memanfaatkan Asrama Haji DKI Jakarta di Pondok Gede untuk pelaksanaan pengurusan hal-hal tersebut.

"Kedua opsi masih kami bahas, tapi yang pasti tidak ada pemulangan melalui Asrama Haji di Bekasi ini," katanya.

Bukhori mengatakan, pembangunan gedung Mina E baru dalam tahap konstruksi awal.

Pengerjaannya baru dimulai sebulan terakhir dan ditargetkan rampung Desember 2016.

"Jadi baru pemberangkatan jemaah haji tahun depan yang sudah bisa memanfaatkan gedung baru tersebut," katanya.

Berdasarkan pantauan, lahan tempat dibangunnya gedung Mina E berada persis bersebelahan dengan gedung Mina D.

Lokasi proyek tersebut ditutup sekelilingnya menggunakan seng dan sejumlah alat berat tampak di lokasi proyek, berikut besi-besi yang akan dijadikan pondasi gedung.

Gedung Mina E tersebut nantinya akan memiliki sekitar 100 kamar yang masing-masing menampung empat jemaah.

Dengan demikian, kapasitas gedung yang pembangunannya dibiayai Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional itu setara dengan jumlah jemaah dalam satu kloter, yakni berkisar 450 orang.

"Namun sebetulnya kebutuhan tambahan kamar asrama kami sekitar 1,5 kloter. Jadi masih perlu tambahan satu gedung lagi, supaya pelayanan kepada jemaah lebih memadai," katanya.

Dikarenakan masih terbatasnya kapasitas asrama, dengan daya tampung tiga sampai empat kloter, maka pada tahun ini masih ada 16 kloter yang sekadar transit di Asrama Haji Bekasi tanpa menginap terlebih dahulu.

Menurut rencana, jemaah haji kloter pertama mulai masuk Asrama Haji Bekasi pada 8 Agustus 2016 dan berangkat keesokan harinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement