Selasa 16 Aug 2016 15:19 WIB

Jangan Sembarang Naik Taksi

Rep: Yeyen Rostiani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah menuju Masjidil Haram, Makkah, untuk melaksanakan shalat Jumat pada 12 Agustus 2016.
Foto: Republika/Didi Purwadi
Jamaah menuju Masjidil Haram, Makkah, untuk melaksanakan shalat Jumat pada 12 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mau memanfaatkan transportasi di Arab Saudi ketika musim haji. Nah, baca dulu tips berikut:

Pertama, hapalkan baik-baik nama tempat tinggal dan tujuan Anda, dalam bahasa setempat. Keduanya penting karena meski nama-nama termpat memiliki versi Inggrisnya, tak semua pengemudi tahu. Saat kami bertanya “King Fahd Road” kepada polisi, mereka hanya menggelenggelengkan kepala.

Kedua, jangan sembarang naik taksi. Di sekitar Makkah, misalnya, taksi tidak me miliki argo. Alhasil, kelihaian tawar-menawar dengan bahasa isyarat pun jadi andalan. Saat harga sudah disepakati, jangan lupa pastikan, apakah hari itu untuk keseluruhan penumpang atau per kepala?

Enam orang teman sepakat bertaksi ria dengan ongkos 50 riyal Saudi (SAR). Saat turun, mereka baru tahu bahwa jika itu ada lah tarif per kepala, jadi enam orang tarifnya menjadi 300 SAR untuk jarak tempuh sekitar empat kilometer dalam kondisi lancar. Yah, naik taksi di Saudi memang tak ubah naik ang kutan kota (angkot) saja.

Ketiga, naik bus menjadi andalan juga jika Anda mulai percaya diri. Ongkosnya 10 SAR untuk jarak tempuh sekitar satu kilo meter di Kota Makkah. Asalkan jangan lupa, pastikan daerah tujuan Anda agar tak salah jurusan.

Empat, tak semua anggapan miring terhadap polisi Saudi itu benar. Jika Anda bisa berbahasa Arab, mereka akan senang hati membantu Anda menunjukkan arah. Bahkan, menurut cerita sejumlah warga Indonesia yang tersesat di tengah siang terik, polisi itu mendatangi dan mengangsurkan air minum kemasan. Ah, segarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement