Kamis 18 Aug 2016 04:51 WIB

Ratu Adil, Raja Jawa tanpa Mahkota, Cermin Diri HOS Tjokroaminoto

HOS Tjokroaminoto
Foto:
Poster Film Guru Bangsa Tjokroaminoto

 Dalam sebah laporan yang dibuat yang dibuat H Agus Salim bagaimana rakyat diberbagai wilayah menyambut kedatangan Tjokro layaknya ‘Juru Selamat’ (Mesiah). Bahkan, ketika berjalan masuk ke dalam sebuah pertemuan, banyak di antara massa rakyat itu berjongkok ‘menyembah’ (menangkupkan tangan di depan wajah ) kepadanya.

Dari catatan Agus Salim diceritakan betapa antusiasnya orang menyambut kedatangan Tjokroaminoto dalam sebuah pertemuan yang diadakan di kantor SI di Situbundo. Menurut keterangan residen Situbondo, saat itu berkumpul sekitar 7.000 orang. Jalan-jalan dan alun-alun penuh sesak dengan manusia. Mereka bukan hanya SI, tetapi  hanya peminat. Dari taksiran Agus Salim saat itu massa sudah mencapai lebih dari 20 ribu orang (sebuah jumlah yang sangat banyak karena pada saat itu penduduk Jawa tak lebih dari 30 juta orang, sekarang sudah lebih dari 130 juta orang).

‘’Walaupun dilarang untuk berjabat tangan dengan Tjokroaminoto, ketika kami pergi ke tempat rapat orang berdesak-desakan. Orang ingin melihat wajah Sang Pemimpin. Tidak lagi tempat untuk pengurus (SI) begitu padat kerumunan manusia saat itu,’’ tulis Agus Saim.

Tak hanya itu, histeria massa kepada Tjokro terekam pada cerita Agus Salim. Menurut Agus Salim meski berdesak-desakan bahkan sampai ada tembok gedung yang roboh rakyat tetap memaksa ingin menemui Tjokroaminoto. Kata mereka: Kami datang dari tempat yang jauh bukan untuk mendengarkan orang bicara, tapi ingin melihat Raden Mas (Tjokroaminoto) dan mencium tangannya. Kami tidak akan mau pergi sebelum melihatnya.

‘’Dengan tenang mereka pun jongkok (menunggu kedatangan Tjokroaminoto,’’ tulis Agus Salim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement