REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttamam Makkiy, mengatakan, proses layanan kepulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci ke Tanah Air berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Meskipun, di hari pertama pada Sabtu (17/9) dan hari kedua pada Ahad (18/9) ini, banyak barang bawaan jamaah yang disita karena tidak boleh atau kelebihan muatan.
"Sampai saat ini, sudah menumpuk cukup banyak sekali. Barang bawaan jamaah itu hasil sweeping yang tidak diperkenakan dibawa masuk ke kabin pesawat," kata Nurul di Jeddah pada Ahad (18/9).
Nurul mengatakan, barang bawaan jamaah itu disita karena melebihi berat muatan. Ada juga beberapa barang yang disita karena memang tidak boleh dibawa ke dalam kabin. Seperti gunting, gunting kuku, pisau, dan cutter. Ada juga air zam-zam dalam kemasan botol seberat 1 sampai 4 liter.
Jamaah diharap membawa tas tentengan dengan berat tidak lebih dari tujuh kilogram. "Tas tentengan beratnya maksimal sesuai ketentuan yang berlaku yaitu 7 kilogram dan hanya diperkenankan membawa satu buah tas tentengan yang sudah dibagikan dari maskapai penerbangan Garuda atau Saudi. Selain tas tentengan bermerk GA atau SV, itu tidak diperkenakan masuk ke dalam kabin," katanya.
Ketua Sektor 1 Daerah Kerja Bandara, Mulyo Widodo, mengatakan, tumpukan akibat kelebihan barang jamaah terbilang cukup banyak. "Tas tentengan hingga saat ini masih melebih batas kapasitas. Sehingga, di sini terjadi penumpukan-penumpukan yang mendekati hampir kurang lebih satu ton,’’ kata Mulyo.