REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon jamaah haji dan umrah disarankan mempersiapkan kesehatan fisik dengan seksama. Pasalnya, melaksanakan ibadah di Tanah Suci, membutuhkan stamina yang baik. Mengingat, ritual di sana dilakukan dalam waktu dan tempat bersamaan dengan jamaah lain.
Direktur Halimun Medical Center Dr Briliantono M Soenarwo (SpOT) mengatakan, jamaah haji dan umrah memerlukan fisik sehat. “Saran saya, selain asupan gizi cukup juga yang perlu diatur tentang istirahat yang cukup,” ujarnya kepada //Republika.co.id//, Selasa (29/11).
Dia melihat, selama ini, jamaah memforsir tenaganya untuk beribadah dan sering mengenyampingkan waktu istirahat. Padahal, tubuh membutuhkan sepertiga waktu untuk istirahat yang cukup.
“Kalau diabaikan, tubuh bisa sakit dan kalau sakit justru tidak bisa melakukan ibadah,” katanya. Jamaah juga harus memperhatikan betul asupan gizi, kecukupan istirahat, dan pengaturan waktu beraktivitas.
Jamaah, kata pria yang akrab disapa Dr Tony ini, bisa memanfaatkan waktu agak renggang di sela-sela ibadah. Selama ini, dia meihat, jamaah kerap menggunakan waktu senggang untuk berjalan-jalan dan mencari cinderamata bagi keluarga dan kerabat di Tanah Air. Menurut dia, hal itu boleh-boleh saja, namun sebaiknya dilakukan di hari-hari terakhir menjelang kepulangan.
Selain makanan empat sehat lima sempurna, jamaah juga perlu memperhatikan konsumsi air minum. Jamaah, kata dia, terkadang tidak mengonsumsi air minum sebanyak yang dianjurkan yakni dua liter atau delapan gelas per hari. Apalagi, saat umrah, di mana biasanya sedang berlangsung musim dingin, jamaah sering tidak merasa haus sehingga jarang minum. Alasan lain karena mereka khawatir kerepotan manakala harus buang air kecil. “Padahal fasilitas toilet di masjid bukan main banyaknya, jadi jangan khawair. Minum harus cukup,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
