Rabu 30 Nov 2016 19:45 WIB

Pesan dari Depan Pintu Ka'bah

Kabah, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi
Foto:
Tawaf di masjidil Haram Mekkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pada Sabtu sore waktu Arab Saudi, putaran tawaf dipenuhi ratusan ribu umat Muslim dari berbagai negara yang melantunkan kalimat pengagungan kepada Allah. "Kalau sore biasanya putaran tawaf penuh sampai malam. Kalau siang relatif lebih sepi," kata Ustaz Ahmad Zakiudin, muthawif atau pembimbing umrah saya dari First Travel.

Putaran tawaf baru berhenti ketika ikomah shalat Maghrib dikumandangkan. Manusia berkulit hitam, putih, berbadan tinggi, pendek, gemuk, kurus, semua berdiri sejajar melingkari Kabah dalam satu komando menyembah Sang Maha Pengasih yang tak pernah pilih kasih, Allah.

Selepas shalat di putaran tawaf ketiga ketika tepat di depan pintu Ka'bah, saya ditegur bapak-bapak berbahasa Indonesia. "Mas, mau megang Hajar Aswad?"

"Ya mau lah, tapi terima kasih nanti saya coba sendiri saja," kata saya kepada bapak tersebut yang langsung ngeloyor pergi.

Saya langsung teringat pesan dari pembimbing saya jika banyak calo yang menawarkan jasa untuk memegang Hajar Aswad. "Tapi kita akan diminta membayar mahal," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement