REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar tahun 2014, Yessi dan keluarga berangkat umrah. Dengan perawakan yang mirip dengan Arab, Yessi pun punya pengalaman unik soal itu.
Ketika tiba di Tanah Suci, ia hendak melaksanakan shalat Dzuhur di Masjid Al-Haram. Namun, ia terpisah dengan teman-temannya. Kemudian ia merasa ada orang yang memperhatikannya terus.
“Benar dugaan aku, ada yang merhatiin aku dari tadi, ada ibu-ibu bule, dia ikutin terus. Aku kesini dia kesini, aku kesana dia kesana. Aku mau tegur, tapi ya sudahlah. Aku kan orangnya males ribet, ya jadi aku cuek aja,” kenang dia.
Selesai shalat si bule mendekatinya “Kamu Arab?” tanya si bule menggunakan bahasanya.
“Bukan saya Indonesia, kenapa?” jawab Yessi.
“Di Tanah Suci gak boleh bohong” lanjut si bule sambil melotot.
Yessi yang agak kesal coba menahan diri karena merasa si bule ini sok tahu. “Saya Indonesia, Indonesia, Jakarta” jawab Yessi
Kemudian si bule langsung pegang-pegang hidung aku. “Indonesia pesek”
Yessi mencoba menepis tangan si bule dari wajahnya dan mencoba menahan marahnya karena merasa si bule lancang, tidak lama kemudian ada teman Yessi datang dan langsung mendekati mereka. Melihat teman Yessi, si bule langsung berpaling ke arah temannya.
“Naah… ini baru Indonesia” sergah si bule sambil menunjuk hidung temanku dan memberi isyarat ukuran tinggi badan yang pendek.
“Padahal apa urusannya juga ya aku Arab atau bukan, berarti disana itu gampang kenalin orang Indonesia bisa dilihat dari peseknya ya”.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
