Senin 19 Dec 2016 22:11 WIB

Manusia dalam Genggaman Allah

Rep: mgrol84/ Red: Agung Sasongko
Berdoa kepada Allah/ilustrasi
Berdoa kepada Allah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Bakar al-Kaimi dalam kitabnya meriwayatkan bahwa Syekh Abu Bakar Ad-Daqqaq bercerita: Pada mulanya, dahulu aku adalah seorang kusir unta dengan rute Jailan-Makkah. Pada suatu ketika, aku mengantarkan seseorang dari Jailan untuk menunaikan ibadah haji.

Seseorang itu merasa ajalnya sudah dekat, dan ia berkata padaku, “Ambillah jubah ini, di dalamnya ada 10 dinar. Ambil juga baju ini dan serahkanlah kepada Syekh Abdulqadir al-Jailani. Mohon kepadanya untuk memohonkan rahmat kepadaku.”

Setibanya di Bagdad, muncul niat jahat didalam hatiku untuk menguasai semua harta yang diamanahkan kepadaku. Sebab, selain Allah tidak ada yang mengetahui antara aku dan orang jailan tersebut.

Selama beberapa saat aku hanya berjalan-jalan di kota Bagdad. Hingga pada suatu hari, aku bertemu dengan Syekh Abdulqadir, aku segera mengucapkan salam dan menjabat tangan beliau. Beliau memegang tanganku dan berkata, “Wahai, orang miskin, hanya karena 10 dinar engkau telah mengkhianati Allah dan amanah yang diberikan orang asing kepadamu dan merampokku.”

Aku sangat terkejut hingga pingsan. Ketika sadar, Syekh sudah berlalu dariku. Aku segera pulang dan mengambil emas serta baju tersebut, kemudian pergi menemui Syekh.

Sesungguhnya manusia dalam genggaman Allah, Dia yang menyingkapi dan Dia yang menutupnya. Abu Bakar Muhammad ad-Daqqaq wafat pada tahun 489 Hijriyah. Jenazahnya dikenang banyak orang dan mereka mengkhatamkan bacaan Alquran beberapa kali di makamnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement