Senin 27 Feb 2017 08:45 WIB

Kunjungi Tanah Suci, Kemenag Cek Hotel Calon Jamaah Haji

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Setelah mabit di Mina, sebagian jamaah haji memilih untuk kembali ke hotel di Makkah, Selasa (13/9) dini hari. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Setelah mabit di Mina, sebagian jamaah haji memilih untuk kembali ke hotel di Makkah, Selasa (13/9) dini hari. (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama sudah mulai melakukan persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 2017. Tim penyedia akomodasi Kemenag telah bertolak ke Arab Saudi pada 20 Februari 2017 lalu yang terdiri dari 12 orang. Disana, tim akan bertugas selama 85 hari dengan  target dapat mendapatkan hotel yang representatif bagi 204 ribu calon jamaah haji regular asal Indonesia.

Ketua Tim Penyedia Akomodasi, Nasrullah Jassam mengatakan akomodasi haji harus memenuhi sejumlah kriteria. Diantaranya, hotel harus memiliki akses yang baik untuk transportasi bus shalawat dan  distribusi katering. Selain itu, hotel juga harus memiliki lobby yang luas,  terdapat masjid,  restoran, dan fasilitas lainnya.

"Untuk sebaran wilayah akomodasi jamaah haji Indonesia di Makkah, akan dikonsentrasi di enam wilayah. Yaitu. Jarwal,  Misfalah,  Raudhah,  Syisah,  Aziziyah,  dan Mahbas Jin," ujar Nasrullah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, senin (27/2).

Ia menjelaskan, strategi awal yang akan dilakukan tim adalah mengontrak kembali (repeat order) sejumlah hotel yang dinilai memberikan layanan yang baik pada musim haji tahun lalu. Tim ini sudah melakukan identifikasi awal dan sedikitnya sudah ada 84 hotel dengan kapasitas 118.675 jamaah yang akan direpeat order.

Untuk kekurangannya, tim akomodasi akan mencari hotel-hotel baru yang berada di enam wilayah tersebut. Berdasarkan hasil pemantauan dari tim penjajakan pada akhir tahun lalu, terdapat  30 hotel baru yang dilakukan letter of intention (LoI) oleh Kantor Urusan Haji (KUH) atas usulan tim dengan kapasitas sekitar 70 ribuan.

"Angka-angka ini semuanya masih bersifat estimasi, karena maih ada tahapan verifikasi dokumen, cek fisik gedung, dan negosiasi,” katanya.

Menurutnya, kembali normalnya kuota haji bagi seluruh Negara pengirim jamaah haji akan menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan akomodasi.Tantangan yang sama juga akan dihadapi dalam proses penyediaan hotel di Madinah. Apalagi pertumbuhan hotel di Markaziyah Madinah, tidak sebanyak di Makkah.  

Untuk itu, tim harus bergerak cepat untuk mencari akomodasi di wilayah tersebut. Prosesnya akan dilakukan secara simultan.  "Kita lihat perkembangannya di Makkah,  kalau sudah jalan dengan baik, kita bisa melakukan penyediaan di Madinah. Tinggal dibagi tugasnya nanti,” tambahnya.

Selama bertugas di Arab Saudi, tim akomodasi ini akan bekerjasama dengan tenaga pendukung yang terdiri dari warga Negara Indonesia (WNI) yang mukim di Arab Saudi serta Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Semuanya akan bekerja sesuai dengan Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement