Jumat 26 May 2017 06:19 WIB

Forum Gubernur Nigeria Minta Kesepakatan Penerbangan Haji Diatur Ulang

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Jamaah Haji Nigeria
Foto: indonesia.irib
Jamaah Haji Nigeria

IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Para gubernur dari 36 negara bagian Nigeria meminta adanya negosiasi kembali soal perjanjian pengangkutan udara untuk jamaah haji. Tahun lalu, Nigeria menggunakan dua maskapai penerbangan dalam negeri yakni Medview dan Max, serta sebuah penerbangan Arab Saudi Fly Nas untuk membawa jamaah haji ke Tanah Suci.

Keterlibatan Fly Nas menimbulkan perdebatan sengit antara perusahaan penerbangan di Nigeria. Kalangan industri penerbangan setempat mempertanyakan motif di balik pemilihan perusahaan penerbangan asing yang dianggap merugikan masyarakat Nigeria. Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) menjelaskan bahwa keterlibatan Fly Nas tidak ada campur tangan dari pemerintah, melainkan keputusan dari Saudi yang mewajibkan semua negara mengalokasikan beberapa prosentase tertentu kepada perusahaan tersebut untuk menerbangkan jamaah.

Ketua Forum Gubernur Nigeria Abdulaziz Yari meminta, NAHCON merenegosiasi peraturan tersebut dengan pihak bersangkutan. “Kami ingin ada kolaborasi dari NAHCON dan Kementerian Luar Negeri untuk menawar kembali kesepakatan tersebut, tentunya dengan melibatkan perusahaan penerbangan sebagai pemangku kepentingan utama,” ujarnya seperti dilansir dari Premium Times, KAmis (25/5)

Berdasarkan Perjanjian Layanan Udara Bilateral (BASA) yang ditandatangani pada Februari 2015, Nigeria harus mematuhi keputusan Saudi secara bertahap soal pengangkutan jamaah dengan maskapai penerbangan Saudi. Nigeria harus menyisihkan 25 persen jamaah haji regular pada 2015, 35 persen pada 2016, 45 persen pada 2017, dan 50 perse di 2018 untuk menggunakan maskapai tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani dalam sebuah pertemuan yang melibatkan Kementerian Penerbangan Nigeria, NCAA, NAHCON, maskapai penerbangan, Otoritas Umum Saudi untuk Penerbangan Sipil, GACA, dan Kementerian Haji Saudi. Pertemuan tersebut diadakan di Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement