Rabu 12 Jul 2017 14:48 WIB

Dua Jamaah Umrah Asal NTB Negatif MERS

Rep: MUHAMMAD NURSYAMSYI/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Jamaah Umrah
Foto: Republika/Heri Ruslan
Ilustrasi Jamaah Umrah

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan, sedang melakukan perawatan intensif kepada pasien yang diduga suspect middle east respiratory syndrome (MERS) CoB dengan inisial M.

"Betul kami telah menerima pasien rujukan dari Sumbawa atas nama M dengan suspect MERS diduga," ujar Direktur RSUP NTB Lalu Hamzi Fikri kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (12/7).

Hamzi mengatakan, pasien tersebut dirawat di ruang isolasi sejak Kamis (6/7) malam. Memasuki hari keenam, lanjut Hamzi, pasien ditangani sesuai standar MERS. Untuk kondisi pasien semakin membaik pada hari ini, meski sempat menyampaikan keluhan pusing dan batuk.

"Saat ini kita rawat di ruang isolasi untuk memastikan kita lakulan pemeriksaan swab tenggorokan dan cek lab lengkap. Kondisi pasien saat ini masih baik," kata Hamzi.

Hamzi menyampaikan, RSUD NTB juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait perkembangan perawat pasien. Hamzi menjelaskan, pasien masih bersifat suspect yang berarti masih dicurigai dan bisa saja kalau hasil pemeriksaan negatif maka bukan MERS.

"Saat ini pasien kita isolasi di ruangan khusus untuk antisipasi saja dan saat ini pasien dalam keadaan stabil dalam pantauan dokter spesialis paru," ucap MERS.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, selain M, terdapat seorang jamaah umrah lain berinisial D yang juga diduga terindikasi virus MERS.

"Yang satu (M) dirawat di Mataram, yang satu lagi (D) dirawat di Sumbawa. Dua-duanya diketahui negatif (virus MERS)," ujar Nurhandini.

Nurhandini menjelaskan, kedua pasien tersebut baru diketahui diduga terindikasi virus MERS saat sudah berada di rumah seusai umrah dengan keluhan panas tinggi. Dinas Kesehatan NTB selalu mengirimkan daftar jamaah umrah yang berangkat dan pulang ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pemeriksaan berkala.

Nurhandini menjelaskan, pemberian vaksin meningitis kepada jamaah umrah yang selama ini dilakukan bukan sebagai pencegahan atas berkembangnya virus MERS. Virus MERS, lanjut Nurhandini, menyasar pada infeksi saluran pernafasan. Nurhandini berharap akan ada solusi yang lebih maksimal terkait pencegahan virus MERS kepada jamaah haji dan umrah.

"Dua-duanya negatif, dan akan dipulangkan besok," ungkap Nurhandini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement