Jumat 04 Aug 2017 10:58 WIB

Pemberangkatan 29 Calon Haji Bukittinggi Tertunda

Calon jamaah haji bersiap berangkat. (Ilustrasi).
Foto: Mahmud Muhyidin
Calon jamaah haji bersiap berangkat. (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemberangkatan 29 calon haji asal Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) tertunda karena belum keluarnya visa bagi 23 dari 29 calon haji tersebut. Kepala Kantor Kementerian Agama setempat, Abrar Munanda mengatakan, kendala tersebut tidak dapat diupayakan pihaknya karena berasal dari pihak Arab Saudi.

Karena belum keluarnya visa, enam calon haji lainnya yang merupakan bagian keluarga sebagai pendamping dari 23 calon haji itu, memilih menunda keberangkatan. "Ini kendala teknis. Hingga tadi malam kami masih berkoordinasi dengan pihak provinsi dan instansi terkait lain. Namun bila memang hingga besok belum keluar, terpaksa keberangkatannya ditunda," ujarnya, Jumat (4/8).

Diharapkan visa para calon haji tersebut dapat terbit sesegera mungkin sehingga pemberangkatan tetap dapat dilakukan di musim haji 2017 melalui kelompok terbang (kloter) selanjutnya. Calon haji asal Bukittinggi semula berjumlah 296 orang, berangkat melalui embarkasi Padang pada Kamis(4/8) pagi. Mereka akan menuju Madinah esok harinya tergabung dalam kloter tujuh.

"Karena penundaan ini, maka total yang berangkat ke embarkasi Padang berjumlah 267 orang terdiri dari 113 laki-laki dan 154 perempuan," tambahnya. Selanjutnya, di embarkasi Padang, jamaah akan mengikuti pemeriksaan kesehatan, pembagian gelang haji, biaya hidup, paspor dan proses lainnya sebelum berangkat ke Madinah pada Sabtu(5/8) pukul 03.05 WIB.

Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias berpesan agar jamaah memperhatikan kesehatan karena kondisi cuaca di Tanah Suci yang jauh berbeda dengan di daerah asal. Selain itu, ia mengharapkan 28 aparatur sipil negara (ASN) yang masuk dalam rombongan tetap dapat memberi peran sebagai pelayan masyarakat dalam bentuk bantuan sekiranya ada jamaah yang membutuhkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement