IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Abdul Aziz bin Saudi, mengesahkan rencana darurat dalam pelaksanaan haji tahun ini. Direktur Pertahanan Sipil Saudi, Letnan Jenderal Sulaiman Al-Amr, mengatakan 32 departemen pemerintahan dan lembaga akan terlibat di dalamnya.
Al-Amr mengatakan rencana tersebut secara garis besar bertujuan menjaga keamanan dan keselamatan jamaah agar mereka bisa menjalankan ritual haji dengan tenang dan nyaman. Rencana ini memiliki lima komponen dasar untuk situasi darurat. Menurut Al-Amr, rencana tersebut juga melibatkan tim relawan muda dari Pertahanan Sipil.
"Rencana ini fokus pada mobilisasi sumber daya manusia dan materi untuk memastikan haji yang lancar serta menjauhkan jamaah dari kecelakaan dan tragedi," kata dia seperti dilansir dari Saudi Gazzette, baru-baru ini.
Wakil Emir Makkah, Pangeran Abdullah bin Bandar, juga meninjau ulang rencana transportasi haji. Fokus utamanya yaitu memobilisasi 60 juta jamaah antara situs-situs suci dengan tempat tinggal mereka.
Pada Kamis (10/8) waktu setempat, dia melakukan inspeksi ke Sekretariat Pengawasan Transportasi Jamaah dan Gabungan Mobil Umum. Sekitar 17.800 bus dan 850 mobil siap digunakan untuk transportasi jamaah.
Transportasi untuk staf juga disiapkan antara Arafat dan Muzdalifah. Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Saudi, Muhammad Saleh Bantan, menginspeksi fasilitas layanan haji di Prince Muhammad International Airport di Madinah.
Dia juga sekaligus menyambut sejumlah jamaah di bandara. Menurut data pada Kamis (10/8), total 373.081 jamaah sudah tiba di Madinah. Sekitar 159.924 jamaah sudah pergi lagi ke Makkah. Jamaah terbanyak yang sekarang berada di Madinah adalah berasal dari Indonesia, sebanyak 60.442 jamaah.
Sumber: http://saudigazette.com.sa/article/514886/SAUDI-ARABIA/Haj