Selasa 05 Sep 2017 15:55 WIB

Asosiasi Haji dan Umrah: Haji Tahun Ini Berjalan Lancar

Rep: RATNA AJENG/ Red: Ilham Tirta
Pelaksanaan jamaah haji. (ilustrasi).
Foto: Khalil Hamra/AP
Pelaksanaan jamaah haji. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Imam Anshori mengatakan, perjalanan haji tahun ini secara umum berjalan lancar. Jika ada yang kekurangan, itu lebih ke masalah individu bukan sistemnya.

"Misalnya, ada koper ketinggalan di bandara, oleh petugas Kemenag tidak segera diinformasikan kepada pemilik. Koper tersebut hanya disimpan untuk diamankan, padahal jelas koper tersebut ada nama travel dan ada petugas dari Asosiasi di Bandara. Butuh waktu tiga hari baru bisa diambil," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (5/9).

Selain itu, pelaksanaan ibadah haji secara keseluruhan berlangsung lancar. Imam mengaku tidak memantau pelaksanaan haji bagi haji reguler. Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Baluki Ahmad mengatakan sampai saat ini pelaksanaan haji masih berjalan baik. Sementara itu terhadap pelayanan Muassasah baik reguler maupun khusus masih menunggu evaluasi bersama.

Ketua Umum Asphurindo (Asosiasi Penyelenggara Haji, Umroh dan In Bound) Syam Resfiandi mengatakan perjalanan haji mereka berlangsung lancar. "Namun petugas masih dirasakan kurang dan tidak dilengkapi alat bantu baik komunikasi maupun kendaraan kecil saat operasional di Armina,"jelas dia.

Terkait masalah kesehatan, saat di Armina mobil ambulans minim dan ruangan kurang memadai. Sementara itu untuk keamanan untuk jamaah haji khusus masih kurang saat di Maktab sedangkan untuk haji reguler cukup.

Sementara itu untuk makan, Syam menyarankan untuk haji reguler perlu ditingkatkan menjadi tiga kali sehari termasuk sarapan. Karena tidak semua hotel dekat dengan restoran atau toko. Untuk hotel, bagi jamaah haji khusus relatif cukup dekat. Sementara untuk haji reguler pemilihan hotel sudah baik hanya saja perlu dilokalisir satu daerah agar mudah diawasi.

"Haji reguler ternyata tidak seluruhnya menggunakan bus shalawat baru walaupun kontraknya harus berusia 2013 tahun keatas, tetapi bus kuning Armina Taradudi ternyata hanya dicat ulang bukan baru, sedangkan untuk bus antar kota sudah baik,"jelas dia.

Syam menyarankan kepada kemenag agar meningkatkan sarana transportasi di Armina. Sistem dan harga yang ditetapkan oleh Muassasah juga harus jelas untuk haji khusus. "Untuk haji khusus sebaiknya diikutsertakan sebagai partner kerja dalam kontrak dan negosiasi antara negara, agar kami dapat perlindungan sebagai rakyat agar tidak merasa dianaktirikan,"jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement